Wednesday, January 31, 2007

doa

bismillahirrahmanirrahiim..,

saya sangat awam dengan agama yg saya anut. walaupun saya belajar semenjak saya kecil karena ajaran orangtua (ya Allah.., kelak tempatkanlan mereka di surga); karena pelajaran agama di sekolah yg saya ikuti; karena pada waktu luang di kala teman2 saya les bahasa inggris dan matematika saya malah masuk madrasah ibtida'iyah; karena momen-momen suci yang tercipta tanpa sengaja, ataupun ketika sengaja tetap saja bukan karena inspirasi murni dari saya; kemampuan saya dalam pendalaman agama masih sgt kurang.

hr ini saya meneruskan membaca buku yg diberikan salah satu orang yg saya kasihi. saya juga membaca artikel mengenai Fadha'il Al-Quran dan kisah-kisah pertobatan lainnya dari suatu milis dan diteruskan ke suatu website.

beberapa perasaan yang tidak karuan menerpa saya. marah, sedih, gembira. tp ada yg membuat saya terenyak. perasaan merindukan Allah Subhaanahu wa Ta`aala.

dalam rindu saya, saya merasa takut. Allah Maha Perkasa. apa yg dapat saya lakukan jika DIA marah dan membalas atas dosa-dosa saya dan saya kehilangan semua yang saya cintai?

dalam rindu saya, saya merasa kotor. Allah Maha Suci. semua yg diperintahkanNYA adalah kesucian dan tidak ada perdebatan pada hal itu, tp mengapa sy masih berhitung atasnya?

dalam rindu saya, saya merasa bodoh. Allah Maha Mengetahui. semua ilmu dimiliki dan bersumber dariNYA dan bagaimana bisa saya masih enggan membaca kitabNYA hingga tuntas berkali-kali?

ini bukan perasaan yang timbul baru-baru saja. Allah yang Maha Mengasihi sudah mengingatkan saya sejumlah tidak terhitung dengan caranya yang maha halus dan mulia. hati saya seringkali dibukakan pori-pori kehalusan permukaannya oleh Allah SWT. tetapi kenapa saya masih disini? di tempat yang entah beberapa langkah maju atau bahkan mundur dari hari pertama saya dilahirkan?

saya ingin sekali suci. limpahi saya ya Allah dengan perasaan-perasaan seperti ini lebih seringnya. karunia saya ya Allah dengan cahaya dan ilmuMU agar saya tidak berhenti mencari kebenaranMU.

amin ya rabbal 'alamiin.

310107 12:18pm

Monday, January 29, 2007

ayah anakku (fiction - july28th 2004)

Cerita berikut adalah kisah nyata. Mungkin sebagian ada yang berkata, ”Ah.. klise kamu!”, tapi bisa jadi ada yang menganggukkan kepala dan berkomentar lugu,”Dongengnya boleh juga”. Apapun itu, menurutku ini sungguhan terjadi. Menurut Aku.

Namaku Nadila Kumali. Tidak ada kisah istimewa sebagai latar belakang penamaan itu. Pokoknya yang kuketahui, papa-mama tiba-tiba terinspirasi (dan jelas bukan suatu wangsit) kemudian memberi nama anak perempuan pertamanya seperti demikian. Bukan Nadira Kumala atau Nadia Komara atau.. Ah, sudahlah.

Aku adalah seorang istri dari seseorang yang kunikahi 1,5 tahun yang lalu. Aku juga seorang perempuan berkarir. Tidak hanya bekerja, namun benar-benar pada jenjang pekerjaan yang menapak ke atas dengan kompensasi yang layak. Pernikahan aku dengan suamiku (namanya Fahri) aman dan tidak mengalami suatu gonjangan apapun yang berarti, walau belum ada keturunan seperti yang diinginkan papa-mamaku, ayah-bunda Fahri. Kami berdua masih sangat santai terhadap hal ini. Kami bercinta dengan hebat (selalu demikian), pada awal-awalnya hampir setiap saat, kemudian berkurang menjadi seminggu empat kali, seminggu tiga kali, seminggu dua kali, dan dua bulan terakhir, kami bercinta seminggu SATU kali. Tidak masalah bagiku. Bagi suamiku pun tidak.

Hanya ada sedikit perbedaan antara aku dan suamiku. Aku begitu bersemangat, sementara suamiku pemurung. Aku sangat mencintai hidup dengan penuh warna dan segala bentuk. Suamiku tidak. Bagi suamiku hidup cukup hanya hitam-putih dengan bentuk garis lurus, tanpa kurva, apalagi bentuk aneh-aneh (suamiku kesulitan menyebutkan bentuk geometris, kamus matematika suamiku sudah hilang). Suamiku memandang hidup 24 jam terlalu banyak dan berlebih. Tidak demikian dengan aku, yang hampir mengeluh setiap detiknya bahwa bahkan 27 jam pun masih sangat kurang. Saat itu aku merasa cemas dan hampa karena sedikit perbedaan itu ternyata sangat mengganggu. Apalagi masih sangat banyak jam-jam yang harus dihabiskan bersama suamiku.

Yang lainnya, suamiku dan aku baik-baik saja. Suamiku agak ideal. Setia. Mencintaiku. Menjagaku. Mengantar dan Menjemputku ketika bekerja. Memikirkan apakah aku puas ketika bercinta. Menjunjung kehormatan keluargaku. Semuanya baik-baik saja bahkan ketika tanggal 14 Oktober tahun lalu, aku bertemu dan jatuh cinta pada DIA, yang diperkenalkan oleh salah seorang rekanku. DIA. Nicko Pahlevi G. (G di belakang Pahlevi adalah nama keluarga, marga dari suatu suku, tidak perlulah disebutkan disini).

Nicko adalah seseorang yang begitu Aku. Terutama karena DIA begitu bersemangat. Terutama karena caranya memandang hidup sebagai sesuatu yang warna-warni dan terutama bahwa bahkan 27 jam sehari pun baginya masih sangat kurang (kalimatnya sama persis seperti ketika aku berkata!!). Lainnya biasa-biasa saja karena aku seperti mengenal diri yang kurasuki selama 27 tahun. Sangat biasa. Namun kesangat-biasaan ini lah yang membuat semuanya bergulir. Semua yang berjudul perselingkuhan.

Pertama hanya dari kalimat-kalimat mesra dan gambar-gambar keadaan diri yang tercurah melalui handphone kami. SMS yang tercatat sebagai SMS pertamanya terasa sangat Aku. Ekspresif. Nakal. “Dila, aku tau kmu dah nikah. Tapi aku tetep blh sms utk berkata aku rindu kmu kan? ;p”. Kemudian SMS-SMS dan MMS-MMS (lama-lama, jadi “emes-emes” deh) lainnya. “Dila dah makan? Aku gi lunch ma anak-anak niy”, SMSnya suatu kali yang kemudian disusul MMS bergambar nasi timbel yang dijual di ujung jalan dekat kantornya. Dan lain-lainnya. Dan lain-lainnya.

Aku pun membalasnya. Seperti bertemu teman lama yang akrab sekali. Kemudian dimulai pertemuan pertama setelah hubungan rahasia kami melalui HP. Waktu itu aku minta izin suamiku untuk pergi dengan DIA. Tidak ada pikiran negatif di kepala suamiku (Oh, betapa lugunya suamiku! Betapa berdosanya aku!). Aku dan DIA makan malam dan bersentuhan jari. Zziinngg.. Rasanya seperti menyentuh sesuatu yang telah lama kurindukan dan memberi energi bermiliar-miliar-miliar-miliar kalori hingga laksana aku mampu mengelilingi dunia tanpa henti. Begitulah rasanya sehingga membuatku selalu ingin menyentuh DIA, mengambil energi yang tampaknya memang hakku untuk memilikinya. Ternyata tidak hanya ‘begitu’ saja. Aku memelihara kalimat-kalimatnya, tatapan-tatapannya, sentuhan-sentuhannya, dalam seluruh diriku. Kemudian aku menginginkan pelukan-pelukannya dan ciuman-ciumannya menjadi nyata. Dan ketika aku mendapatkan yang kuinginkan, ternyata DIA menginginkan lebih. Laki-laki. Dimana-mana sama. Perempuan, setidaknya yang kukenal, tidak menuntut seks ketika mencintai. Tetapi laki-laki tidak. DIA tidak. DIA menginginkan seks. Sesuatu yang semula sangat kuhindari, karena menjaga keterikatan aku dengan suamiku, ternyata diinginkan oleh DIA.

Begitulah DIA ketika menjadi seseorang yang sangat kubenci, sekaligus kucintai. DIA tidak lagi seperti Aku, tapi juga sangat Aku. Dan hari-hari ku tidak lagi murung seperti yang sering kurasa ketika berdekatan dengan suamiku. Hari-hariku over semangat tapi juga penuh dendam. Dan aku pun tidak bisa melepaskannya. Satu bulan. Dua bulan. Tiga bulan. Empat bulan. Lima bulan. Dan setengah tahunlah sudah. Suamiku tidak pernah mengetahui dan menduganya. Waktu yang dimiliki suamiku sangat banyak dan begitu terlenanya suamiku akan itu sehingga tidak sempat mengecek HPku, atau menaruh curiga ketika aku makan, nonton, dan sesekali bermalam bersama teman-teman yang sesungguhnya bukan temanku. Karena mereka adalah teman DIA. Karena aku bersama DIA.

Dan akupun terlambat menstruasi. Kelaminku pun begitu perih. Kuduga TUHAN, ALLAH sang PENGUASA, meletakkah adzabnya sudah.
“Nicko, aku ‘telat’. Suamiku msh di Dps. Trainingnya kan 1 bln. Jd pasti ini pny kmu. Aku hrs gmn? Ituku jg perih. Aku takut.”
“Say, aku bsk brkt k Tj Balai, plg Senin. Kita bicarain Senin malam. Selasa kita k dktr ya. Btw, qo kmu jd kayak anak kecil? Bukannya sdh pengalaman? ;p ”
“Nicko, aku serius. Ini baru yang pertama. Kmu ada dmn? Aku telp ya?”
“Aku gi meeting, syg.. Ntr kutelp. Tenang ya say..”
Dan menghilang lah DIA. Hanya lima hari memang. Hanya sampai Rabu minggu depannya. Tidak menepati janjinya. Saat-saat itu bagiku sangat menekan. Aku, yang dijuluki Xena, yang tidak membiarkan apapun merusak ritme kerjaku, akhirnya malah menjadi orang paling tidak bertanggung jawab. Aku lebih membenci DIA, dan mencintai DIA lebih sedikit dari sebelumnya (maaf kepada Arundhati, kupinjam istilah ini).

Hari Rabu. 11:45 waktu HP-ku.
“Say.. aku br pulang neh. Apa kbr?”
Tidak kubalas. Tidak berharga untuk dibalas.
“Marah ya? Sori, chargerku ketinggalan jadi ga bisa ngabarin kmu, syg..”
Masih tidak berharga untuk dibalas.
“Kl aku nelp kmu, akan diangkat ga? Aku mo cerita nih. Kmrn aku ktm cw yang dijodohin ma keluargaku. Dia seiman & satu suku. Aku jd berpikir, wl aku sangat mencintaimu, kita ga punya masa depan, jadi knp ga aku terima saja cw ini. Dua tahun lagi aku 40. Smua dah pny kec istri dan anak2. Menurut kmu gmn?”
Bajingan. Kurang ajar. Ini baru perlu balasan. Bukan, pembalasan. Maka jariku bergerak sangat cepat.
“Nicko, kmrn2 aku stgh mati ketakutan & cemas. Aku butuh teman bicara. Aku mencari dokter yang tidak mengenal aku dan menuliskan Ny. Nicko P.G sebagai namaku. Kerjaanku terganggu semuanya. Dan kmu bertanya pendapatku ttg cw itu?!? Kmu TIDAK PUNYA nurani & otak. STUPID.”

Dan begitulah hubunganku dengan DIA berakhir pada masa itu. DIA masih berusaha menghubungiku dengan menelpon atau mengirimkan SMSnya. Tapi DIA sungguh-sungguh tidak berharga. Hanya laki-laki yang memasukkan ‘anu’nya yang besar ke dalam ‘itu’ku. Merasa sudah mampu mencinta hanya karena tidak melakukan hubungan seksual pada orang lain. Untung, aku tidak terkena sakit kelamin.

Kemudian begitu suamiku pulang dari Denpasar, kuceritakan bahwa aku berselingkuh. Tidak dengan detilnya. Tidak dengan pengakuan seluruhnya apa-apa yang kulakukan bersama DIA. Tidak juga dengan peristiwa SMS STUPID itu. Hanya kukatakan aku jatuh cinta pada orang lain. Aku minta diceraikan dan diceraikanlah aku dengan cara yang sangat terhormat hingga seringkali aku menangis mengingat suamiku yang bodoh, tapi ternyata tidak lebih bodoh dari DIA, namun sangat baik hati. Suamiku yang tidak terlalu mempermasalahkan ketika kami tidak kunjung punya anak. Kami berdua masih sangat santai terhadap hal ini (waktu itu). Dahulu kami bercinta dengan hebat (selalu demikian) pada awal-awalnya hampir setiap saat, kemudian berkurang menjadi seminggu empat kali, seminggu tiga kali, seminggu dua kali, dan dua bulan terakhir, kami bercinta seminggu SATU kali. Tidak masalah bagiku. Bagi suamiku pun tidak. Tidak saat sebelum bertemu dengan DIA.

Delapan bulan setelah peristiwa SMS STUPID, ada undangan di meja ruangan kantorku. Tertuju untuk “OUR LOVELY FRIEND: NADILA KUMALI”. Akan menikah Nicko Pahlevi G dengan Silvina Theresia P. Pemberkatan pernikahan tanggal 7 Desember.. dan seterusnya.. dan seterusnya.. Baik, kali ini hubunganku dengan DIA benar-benar akan kusudahi, setelah…

---

Perempuan itu sedang menandatangani kuintansi pembayaran kedua dari catering yang akan menyajikan makanan di pernikahannya ketika melihat amplop coklat yang terselip dalam tumpukan koran kemarin. Dibukanya geram, rasanya ini adalah jawaban atas ketakutan tidak jelas yang dialami tunangannya selama ini. Isinya selembar surat keterangan dokter. Pemeriksaan tanggal 27 April 2004. Pasien Ny. Nicko P.G. Hasil: Positif Hamil.

---

Laki-laki yang sedang main golf itu terhenyak tiba-tiba dan ia gagal mencapai PAR untuk hole 7 nya. Ia lupa mematikan handphone yang sialnya bergetar di saat yang tidak tepat. Entah kenapa ia tahu bahwa tidak boleh ada sedetikpun waktu digunakan untuk menunda dirinya dari membaca SMS yang baru saja masuk. Persetan dengan turnamen golf!
“Say, aku br saja mengirimkan hsl tes dokter waktu itu k Silvi. Mgk dia sdh terima. Kmu tau, bisa jadi hari kmu nikah dg hari ANAKKU lahir berbarengan ya? “
Dan, menjadi mengertilah laki-laki itu bagaimana bencinya perempuan yang mengirimnya SMS ketika dahulu hanya dipanggil “Say” dan bukan “Sayang” (seperti kamu ngomong ke sekretaris kamu saja, bela perempuan yang sangat Aku tapi tidak seperti Aku); pahamlah ia ketika perempuan, yang ternyata baru disadari lebih dicintainya dari apapun di dunia ini, merasa marah dan terluka ketika laki-laki itu tidak ada di sisinya. Perempuan itu mengandung anak dari laki-laki yang sedang bermain golf di hole ke 7. Nadila mengandung anak dari Nicko.

---

“Bahkan ular berbisa yang sekaratpun masih bisa membahayakanmu”, tulisku pada halaman pertama buku mengenai BAYI yang baru saja kubeli. Sayangnya, aku tidak sekarat, Nicko. Dan gigitanku, walau tidak terlalu dalam, namun cukup berbisa.

Kutambahkan pada bagian bawah halaman pertama buku,
“With love, Mom.”
Anakku akan mendapatkan hadiah pertamanya sebuah pelajaran, bahwa CINTA seringkali bersanding dengan PEMBALASAN.

--

Hehehe.. tamat deh.
July 28th 04, 1:07am

sakit hati + iri hati = fitnah & halusinasi (from my FS blog)

lagi-lagi..., suatu berita sampai ke telinga sy. sebenernya nggak ada relevansinya baik untuk sy, suami, maupun orang-orang yg di dekat sy. sy share disini supaya kita: kamu dan sy, belajar sesuatu. menjadi dewasalah serta berhenti berhalusinasi dan memfitnah.

awalnya sangat panjang. dan mungkin tanpa akhir. tapi begitulah kehidupan. ujian nggak mesti berbentuk suatu bencana. memiliki seseorang yg menganggap kita musuh merupakan ujian.

sakit hati merupakan judgment subyektif atas suatu kejadian yang sumber2nya juga persepsi individual (tetap sesuatu yang juga subyektif). sehingga tampak jelas banyak sekali unsur subyektif disini. ketika kemudian seseorang mengalami sakit hati dan tidak mampu menghandle nya dengan cara dewasa yg obyektif dan rasional, ditambah dengan rasa iri hati yang begitu menggelegak karena orang yg membuatnya sakit "tampak" begitu beruntung.

sebenarnya jika rasa sakit hati dan iri hati itu dilokalisir pada dirinya saja atau lingkungan yang sangat kecil, mungkin tidak akan menambah masalah. dan tidak menambah kuantitas dan usia dari beban hidup (ini sy tekankan untuk diri sy dan kamu, bahwa sungguh rasanya akan sangat berat kl kita menjalani hidup dg beban krn rasa sakit hati dan iri hati. smua-smua menjadi tidak ikhlas. mana tau kl ternyata hidup kita nantinya malah menjadi tidak bermakna. astaghfirullah..)

kemudian berbeda ketika sakit hati dan iri itu menjadi fitnah dan halusinasi. yang tidak hanya dari kelompok yang kecil n private tapi menyebar ke kelompok yang lebih luas dan memiliki pengaruh.

apa yang kemudian terjadi??

pertama, energi kita akan terkuras. bukan hanya energi yang ada di masa kini, tapi bisa saja energi yang seharusnya dapat kita gunakan untuk hal-hal di masa depan menjadi tersedot. krn kita akan terus terobsesi dan mencurahkan energi sepenuhnya untuk memikirkan strategi menjatuhkan orang/institusi tersebut. muncul cara-cara teknis yg setelah kita lakukan terlihat norak dan ingin direvisi dengan cara lain yg elegan. tapi kmd masih kurang puas sehingga memikirkan cara lain yang jauh lebih efektif dst.. dst.. kita lantas lupa pada tujuan hidup kita. lupa bahwa dulu pernah bercita-cita membina keluarga yg sakinah, lupa pernah berniat menjadi aktivis sosial, lupa pernah ingin menjadi penulis puisi.. ketika kita ingat, energi itu sudah tidak murni dan menjadi tipis persediaannya. lantas menjadi berharga kah obsesi membalas dendam dg semua tujuan-tujuan hidup kita??

kedua, untuk bahasan agama, sy menyerah. sy pikir kita semua pun paham apa konsekuensi yg kita lakukan kl kita memfitnah.

ketiga, kita merubah posisi: semula kita yang mungkin saja teraniaya menjadi kita yang menganiaya. kl hanya kita dan dia, artinya hanya pihak-pihak langsung yang terlibat, mungkin tidak terlalu berdampak. tp dg menyebarkan fitnah dan halusinasi tersebut ke kelompok yang lebih luas, maka apa tidak mungkin akan ada label yang muncul dari pihak-pihak lain. mereka akan bilang kita (sebagai penyebar fitnah) sebagai orang yg tidak dewasalah, tukang fitnah lah, penganiaya lah, atau entah apa lagi. apa itu baik untuk catatan hidup kita? maukah kita dikenang dg label demikian. di sisi lain, orang yg kita fitnah akan semakin "terangkat" (maaf, tp ini hukum alam..).

keempat, kita menyakiti orang yang lebih banyak. keluarganya, teman-temannya, orang-orang yg dikasihinya.

kelima dan bagi sy terakhir, selalu ada konsekuensi yang tidak tertulis, tidak terduga, tidak terhitung, tidak bisa dinalar oleh rasio, jika kita memfitnah seseorang/institusi. bagi saya pribadi ini merupakan suatu konsekuensi yg paling sy takuti yg membuat saya insyaallah bertaubat dan tidak berniat memfitnah lagi (selain krn konsekuensi kerohanian). sy nggak mau anak sy cacat atau pendek usia krn kesalahan sy.. Demi Allah, sy nggak ingin itu terjadi.

jadi sekarang, disinilah sy. mencoba mengingatkan diri sendiri dan teman-teman untuk bersikaplah dewasa. sakit hati dan iri itu manusiawi sekali.. tinggal bagaimana kedewasaan kita untuk mengekspresikan rasa sedih n sakit itu dg cara yang obyektif n rasional..

kl ada yg pernah saya sakiti hatinya, sy sungguh-sungguh minta maaf.. dari dalam hati.. dan sy nggak ingin terobsesi dg rasa sakit itu hingga ingin balik menyakiti kamu atau memfitnah kamu.

maaf..

dec 6th 2006, 09:57am

Friday, January 26, 2007

cerita seorang kawan (fiction - from my FS blog)

pd minggu ini, setelah maghrib berjama'ah di suatu tempat, seorang kawan mendatangi aku sambil berlinangan air mata. katanya, kenapa niat mencintai seseorang karena Allah SWT jalannya tidak selalu mulus? aku tidak mengerti, kataku. kenapa aku harus mengalami sakit yang sungguh dan hatiku sering menjadi begitu hitam karena tidak ikhlas kalau cintanya terbagi, kembali dia bertanya. aku lebih tidak mengerti, elakku; sambil sangat berharap pertanyaannya tidak akan berondong, segera berhenti dan menghindarkanku dari kewajiban membantu.

tp tidak..

kawanku itu terus bertanya. sementara berbagai pertanyaan dari diriku seperti mengapa dia tiba-tiba datang kepadaku dan bertanya dan berharap dan mendorong dan membuatku merasa perlu merenung, belum sempat balik kuberikan.

katanya: aku mencintainya. aku menginginkannya menjadi imamku. aku mengharapkan bacaan shalat dan qur'annya yang fasih memenuhi seluruh udara di sekitarku, di kamarku, di rumahku, di seluruh hidupku.

katanya: aku mencintainya. aku menginginkannya menjadi imamku. aku mengharapkan kami saling mengasihi dalam rahmat dan jalanNYA dengan anak-anak yang shaleh dan shalehah sepanjang masa hingga maut memisahkan.

katanya: aku mencintainya. aku menginginkannya menjadi imamku. aku mengharapkan dengan pelayanan dan pengabdianku terhadapnya, maka aku telah melayani dan mengabdi pada Allah SWT.

katanya: aku mencintainya. aku menginginkannya menjadi imamku. aku mengharapkan dapat menikmati surga akhirat karena aku telah memenuhi hidupku dg amar ma'ruf dan menghijab diriku dari kekufuran.

lantas kawanku berhenti. berhenti bertanya. berhenti menangis.

tidak membuatku lega karena sosoknya laksana mayat. kosong tanpa ruh. dingin membeku..

lantas ia berujar lirih.., "tapi dia ditakdirkan bukan milikku. kenapaaa..?"

...
...

sungguh, aku ikut menjadi "mayat". aku kosong karena pertanyaan yang sama justru malah membanjiri pikirku. aku dingin membeku karena aku merasa apa yang akan aku katakan berikutnya haruslah sesuatu yang benar bagi kawanku (juga terutama bagiku) karena kala itu terasa Allah SWT begitu dekat dengan kami. aku tidak mau sedikitpun ada cela yang menjadikan kata-kata dan doaku tidak lancar menembus ketujuh langit. aku ingin malaikat-malaikat senang mendengarnya. aku ingin Allah SWT yang mencintai umatnya tanpa batas, mengabulkannya.

kupeluk kawanku dengan sangat erat. (bismillahirrahmanirrahiim)

"bertanyalah kepada Allah SWT, kawan.. kalau kamu benar mencintaiNYA dan sungguh-sungguh berusaha mencintaiNYA dengan lebih dan lebih lagi.., insyaallah DIA tidak akan menutupi dan memberinya kamu ilmu agar memahami semuanya.. Allah SWT akan mencintaimu lebih dari batas otak manusia mampu mengetahuinya.."

--00--

selesai.

lagi belajar nulis kisah spiritual diri maupun orang lain.

051006 1253pm.

big thanx to "my friend" n to my best buddy: agus rhamdany.


Comment from Mr. Untung Wibie
From: Untung Wibie
To:
Andini Hapsari
Sent: Wednesday, October 08, 2006 11:57 PM
Subject: Re: di luar kerjaan: tlg bantuin yaa.. tq
Bagus!
Gibran Influenzed?
Gapapa nulis terus aja...terus, terus dan terus semangat, ikhlas, ridho dan dengan penuh sukacita!
Kenapa banyak orang bilang, seniman (pelukis, penulis, pemusik, pematung & penyair) itu sama dengan wali atau...mungkin seperti iblis??
Karena mereka melakukannya seperti ibadah! Atau dengan penuh amarah! Yang dilakukan secara rutin sebagai suatu kebutuhan....Tinggal pilih aja kepada siapa karya kita akan kita tujukan? Allah SWT atau Iblis?
Kita beribadah kepada siapa? Untuk siapa?
Goodluck!
Mantan Seniman


Wednesday, January 24, 2007

international language (from my fs blog)

a california friend: ramesh rampertab (we met at betelbox spore in his 3 months of journey in Asia) told me that my page is full of my mother-tounge words so that he can't read it all. .

his complaint hit me so much.. i'm 27 n still living in nowhere.. no great-n-fabulous-n-fancy job.. no cute n fussy bambinos.. the worst is even i can't express my self in an international language.. (contohnya maksa banget ;p)

pfew.. people said this must be a-quarterlife crisis. u feel so hopeless n unlikely to do anything.. but nope.. this is not a crisis. i'm just doing a backward (n also very stupid!) step. hey, at least i'm moving.. (but not kinda forward moving, andini!!). u call it crisis when the situation is so bad n everything are in the constantly no motion condition before it is decided: be gone or exist.. (ngeles ahhh...).

anyway, i''ll improve my english, i promise.. n try 2 speak my mind so loud in this international language..

*btw, there's another int'l language, instead of english.. it is L.O.V.E. poww!!*

maaf ya kl englishnya masih basic 2 ;D.. usaha toh?

0127pm oct 04, 2006

comment from Fajar:
The only thing that stop us from being more advanced in the international oommunity is the language barrier. Nobody doubts Indonesian people diligence when they really put their mind on to something, nobody raised question about Indonesian people ingenuity and local creativity, nobody wonders anymore about Indonesian technological potential should we given the chance. What we lack is our ability to communicate, both in term of language skill and how to express our ideas efficiently.You're on the right track, Grasshopper.

ada yang selalu tidak akan pernah hilang

sy teringat tentang bagaimana meramal usia fosil dengan melihat dari Carbon-14 yang tersisa dari fosil tersebut. Ketika semua unsur semakin menghilang dan mengaburkan keakuratan bentuk fosil, Carbon-14 masih akan menyisa dalam sepuluhan ribu tahun sampai usianya benar-benar hilang.

ada yang selalu tidak akan pernah hilang dari seseorang. walaupun tergerogoti waktu dan energi. ataupun dikikir dan dicungkil. bahkan ketika kematiannya pun datang, masih akan ada yang tersisa..

ada yang selalu tidak akan pernah hilang dari seseorang. sisi baik dan sisi buruk. yang membekaskan kenangan dan luka. bahkan ketika eksistensinya dihapuskan dengan paksa, masih akan ada yang tersisa..

sy terkenang seseorang. yang selalu tidak akan pernah hilang. luka yang ditoreh dan dihujam. dia memiliki "Carbon-14" itu.. yang bagaimanapun sy mengibanya untuk berubah, selamanya tidak akan hilang kecuali sepuluhan ribu tahun.
dan apakah sy akan tetap hidup sampai saat itu?

"cinta adalah kode yang diukir dalam debu"

“Cinta adalah kode yang diukir dalam debu” (The vine of desire – Chitra Banarjee Divakaruni)

Kalimat ini bisa jadi sangat subyektif.. dan BENAR.
Kode-kode itu dapat mulai berbaur menghilangkan bentuk aslinya. Tertiup angin atau terpercik air. Membentuk kode yang baru. Atau hilang sama sekali.
Menjaganya tidak mempunyai janji di masa depan. Tidak pula membuat mimpi yang indah menjadi kenyataan.
Suatu saat kode itu dapat pula dimaknakan lain walau ia menjaga bentuknya sendiri sekuat tenaga.


Jadi cinta memang (hanya) sebuah kode yang diukir dalam debu. Sangat subyektif.. dan benar.

Monday, January 22, 2007

semua untuknya..

sy sudah berusaha memberikan semua yang diinginkannya..
bahkan sy menyerahkan mimpi dan cita-cita sy. semuanya demi menjadi orang yang ada disampingnya dan mendampinginya hingga akhir hayat.

sy melupakan keinginan sy untuk menari, mengikuti irama lagu dan melepaskan penat.
sy membuang keinginan sy untuk aktif dalam kegiatan mencintai anak-anak yang kurang beruntung krn sakit atau tidak punya keluarga.
sy menyimpan keinginan sy untuk bergabung dalam kelompok yg dapat menyuarakan aspirasi politik sy.
sy menghancurkan keinginan sy untuk bekerja di perusahaan yg lebih besar dengan karir dan penghasilan yang berlipat.

semua demi dia. semua untuk dia.
agar waktu sy tidak berkurang untuknya. agar sy tidak pernah melupakan kodrat sebagai pendamping. agar Allah tidak menghukum sy.
tapi manusia semua sama.
dia sering luput.. dia sering ingkar..
tapi Allah tidak. semoga apa yg sy lakukan mendapat sesuatu bagi kebaikan sy dan kebaikannya di akhirat nanti.
amin..

-- masih belum bisa sungguh2 mencintai Allah.. astaghfirullah.

i wish i had it all.. but i lost it.

i woke up this morning with a li'l anxious feeling.. there's so many thing happened during my weekend n i dont thing those were my best shot. i felt like i dont have what anyone has. i'm not talking about money or kind of material.

i lost my energy, my gut, my enthusiasm..

i was a high explosive kind of girl..
now i am an everyday-feel-so-exhausted girl..

Friday, January 19, 2007

i was going to make a new record but..

highest record gw main magiclines adalah 700.. biasanya main cuman 300 sumthing.. hari ini sudah mencapai 975 eh... gw salah pencet keyboard n die ngulang lagi dari nol!!

bete.. pdhl i was going to make a new record when i accidentally press the wrong place at my keyboard. :((

Thursday, January 18, 2007

judging people..? oh.. it is so yesterday baby..

i live in a full-of-judgment world.. it would b so ackward to say judging people is so out of date..

i used to judge every one.. i admit it.
a beautiful young lady with a perfect body.. then i would say: she must have no brain.
a couple: 40 sumthing man n 20 sumthing woman.. then i would say: they might involve in a kind of romance affair relationship.
a mom whose child crying loud n has a red mark on his hand.. then i would say: oh.. i put my pity on him. his mom is very mean n won't get the best mommy award ever.
etc..

i read in "Jagalah Allah" that Allah hate unrelevant and meaningless behavior. this whole thing is only about worship Allah. and nothing else.
so why do i judge people? it is unrelevant and meaningless behavior.. it is wasting my time, my energy, my capability of doing good.. n there will b a huge hijab that covering my heart if i keep doing the judging thing.
n the most important is.. Allah will hate me if i judge people. i wont go further to "Allah create human beings n im not allowed to judge what Allah had created" material, etcetera.. etcetera..

i simply say, i dont want Allah hate me because of an easy thing to do.
i do a lot of bad and sinful things.
as the 1st move to Allah's forgiveness, i will try not to judge people anymore..

bismillah..

-- msh coba2 nulis pk bahasa planet.. msh coba2 nulis agak insyaf..

a famous gene in my blood..

http://www.myheritage.com

Sunday, January 07, 2007

menggunakan kata kasar untuk menyakiti, perlukah?

sabtu 6 januari 2007 02:33 pm wkt handphone sy, gw dapat sms dari seseorang yang sangat kasar..
motifnya? lebih tepat untuk menanyakan kepada Ybs.
tetapi dari kata-kata kasar yang dipilihnya, sy berasumsi inilah tujuan sms itu terhadap saya: menyakiti dan menjatuhkan saya sampai tidak ada derak lagi yang tersisa dari tulang belulang tubuh saya.

kata-kata dalam sms itu adalah cacian yang dimanapun kamu berada, bahasa dan budaya yang berbeda, tetap kata-kata itu dapat membuat panas telinga, bahkan mungkin pertumpahan darah. jadi salah kalau menganggap sy berprasangka buruk thd Ybs.
yang menjadi pertanyaan, apakah yang dilakukan Ybs atau siapapun juga dg caciannya, makiannya, hujatannya, dan mungkin suatu saat intimidasi fisik atau bantuan dari pihak yg memiliki otoritas tinggi untuk menekan dapat menyakiti? ya, sangat mungkin dapat..
tetapi perlukah???

setiap individu memiliki latar belakang yang berbeda. banyak lembar historis yg perlu kita lacak dari masing-masing. ini yang harus jadi pertimbangan masak2 terhadap rencana mengeluarkan cacian, makian atau apapun itu yang diyakini akan menyakitkan. tapi ya masak sih, mo nyerang aja perlu repot dulu, mengenali dulu orang yg akan diserang, menghitung posibilitas reaksinya??

tentu saja YA..
ini akan menggiring kita kepada jawaban apakah perlu menggunakan kata kasar untuk menyakiti?

sangat sulit mengenali seseorang. apalagi untuk melacak setiap peristiwa yang dilaluinya. sehingga jika kita tidak mengenali orang yg akan diserang: pengalaman-pengalaman masa lalunya, pendidikan dan pengasuhan keluarganya; atau menghitung posibilitas reaksinya atau bahkan tidak ada referensi ghaib sekalipun mengenai masa lalu, masa kini dan masa depan, maka jawaban atas "menggunakan kata kasar untuk menyakiti, perlukah?" adalah TIDAK PERLU..

bayanginlah repotnya.. bagi sy pribadi mengeluarkan kata-kata kasar itu butuh effort loh.. memilih tujuan sy akhirnya, memilih kata yang tepat, memilih momen yang tepat. diusahakan nggak hanya ekspresi kemarahan semata karena seringkali kalau hanya mengumbar kemarahan, pengalaman sy, di kemudian hari pasti sy akan menyesalinya.

sudah repot begitu, kita harus mengenali si obyek dan melihat latar belakangnya. akibatnya ketika hanya berdasarkan amarah dan sama sekali tidak ditunjang referensi apapun, maka cacian, makian, intimidasi apapun bisa jadi tidak akan berjalan efektif dan hanya menyentuh permukaannya saja. mungkin saja akan menyakiti, inipun derajatnya masih bisa diperdebatkan. tetapi untuk membuat seseorang jatuh, berkeping dan tidak berdenyut sedikitpun, wooo.., wait a minute.. tentu tidak segampang itu (sy lebih memilih kata "gampang" daripada "mudah" supaya kamu menangkap highlightnya :D, red).

jadi buat apa melakukan sesuatu yang tidak jelas hasilnya, tidak terukur manfaatnya dan besar kemungkinan justru malah menjadi bumerang kepada diri sendiri? nggak perlu lah itu.. hitung-hitunglah dahulu ketika akan berperang. jangan mati konyol.. (saran sy jelas berbeda kalau semua nya sudah terhitung :D, red)

untuk kasus saya ini, tampaknya pelaku itu tidak paham sejarah hidup saya sm sekali. bahkan dia juga tidak paham kondisi sy saat ini. more than half of my life is loaded with intimidations, struggles, fights, conflicts.. yang membuat sy bertahan adalah karena keluarga saya dan perasaan cinta yang ada.. jd ketika kata-kata itu sy terima, ya saya akui itu menyakitkan.. tp membuat sy berhenti apalagi mundur dari perjalanan hidup sy?? MOHON MAAF, tidak sedikitpun tuh..
sy malah khawatir malah pengirim itu yg mendapatkan bumerang atas kelakuannya.

jadi tidak perlulah menggunakan kata kasar untuk menyakiti.. toh pada akhirnya kita tidak mampu mencapai hasil yang kita inginkan kan?

-----
menjadi besar dan tinggi seperti BINTANG

(mulai nulis pada 7 januari 2007, proses pengendapan krn sy sudah semakin bosan dg bentuk2 remeh intimidasi seperti ini, kemudian melanjutkan tulisan pada 10 januari 2007 yg selesai pada 10:43am)

Thursday, January 04, 2007

i was so stupid!!

believe it or not, i did something stupid! (of course u will believe it.. duh!)

it's been my dream working in oil n gas company, telecommunication industry, n top ten consultants so when i heard about the opportunities to work at Tangguh LNG n bakrie telecom, i wait no second to apply those jobs.. After 10 days of their dateline, i finally found that i put a wrong number on my cvs!! my cell phone number!! i wrote 0811xxxx86!!!
astaghfirullah...
since there's no phone in my mother-in-law house, so there wont be another way to contact me..

hikz..
04:51pm jan4th, 2006

Tuesday, January 02, 2007

starting year 2007!!

for me, new year's eve never b a special occasion to celebrate anymore.. 2 b frankly, couple years ago, i considered it as an important moment, but to spend a lot of money on it, i would say no.. new year's eve just a moment that people from different countries, races, religions, has a thing in common 2 celebrate. that's the reason why i insist new year's eve as a regular occasion.., because it's too common. we should b in a private moment.. look back what had we've done. did we hurt someone? did my tounge n hands mean tears for others? did i achieve my goals? did i always thankful to God? did i do a good thing on my every step, every moment, every second? n finally, did i keep my heart pure and alive?

for the last 4 years, on the new year's eve, i always be with my fams. at the first, we called it as a celebration. foods, fire works and "petasan", musics (my dad played the keyboard, mom+fussy cousin+uncles sang together), barbeque party (team: switzerland boy, autis man, chubby uncle, a-meaningless-and-"garing"-jokes expert).
then on the next new year's eve, we got exhausted for all of those things. we eliminated the fire works n "petasan", though we were afraid that it would make our night so typical like other night when we had a dinner time. but we were ok.. everybody's ok.
the next eve, my dad are so bored n he stopped playing the keyboard. everyvody's still ok.
finally on this eve, we locked the party concept in the cupboard. we just had a li'l food and it's enuf for everyone. we felt good. n i felt great.
and there's still a lot of love between my us..

i think that's the point of the new year's eve.
being together with ur family.. love 'em.. bonded with 'em..
it will boost ur energy to start a new year!

---
*i miss my family.. hikz..
jan 3, 2006 2:19pm - adam air blum ketemu