Saturday, May 26, 2007

tentang punya anak (lagi)..

teman tersayangku, fuli humaeroh, hamil anak keempat. cita-citanya punya anak lima.
aku kapan ya..?
padahal bau kulit bayi sudah merasuk hingga mimpi..
padahal sensasi ciuman di kulit lembut sudah merusak penilaian realitas..
aku rindu untuk meloloskan anakku dari vaginaku, ya Allah..

andai aku bukan diriku..

Monday, May 21, 2007

Papa kepada Anak Perempuannya

Kisah seorang Papa yang melarutkan rindu kepada anak perempuannya dalam sapa di dalam hati:

"Dari dulu kamu bertekad kuat, Nak..
Ingat.., ketika setelah setahun setengah mama menyapihmu, kamu meninggalkan rumah dan menyusuri jalan ramai karena ingin sekolah? Kamu menangis dalam pelukan mamamu karena tidak ingin pulang. Teriak histeris di pinggir jalan. Kamu bilang kamu ingin segera pintar.. Esok harinya kamu begitu bosan karena taman kanak-kanak ternyata tak menantangmu sama sekali.. Tapi tekadmu selalu kuat untuk mengejar maumu..

Dari dulu kamu selalu berani, Nak..
Ingat.., ketika kamu dikeroyok tiga teman laki-laki sebaya waktu usiamu baru enam tahun? Kamu memenangkannya, tapi Papa baru tahu setelah beberapa hari lewat. Kemudian ketika kamu lebih besar sedikit kamu diancam laki-laki yang mengacungkan pistolnya? Ingatkah kamu, Nak..? Tak sedikitpun Papa ragukan keberanianmu.. Anak Papa yang tidak pernah takut apapun ketika ia benar. Walaupun ketika mendengar sedikit saja Papa membentak, kamu bisa takut dan menangis sejadi-jadinya..

Dari dulu kamu mampu melakukannya sendiri, Nak..
Ingat.., ketika baru beberapa hari kamu berseragam putih-merah, kamu pergi berjalan kaki sendiri dan Papa temani kamu di samping dengan motor dinas? Kamu bilang Papa jahat.. Kamu bilang kamu akan pingsan.. Kamu bilang kamu kepanasan.. Kamu pun menahan tangis sepanjang perjalanan dan berdiam tak menyapa Papa. Tahu kamu, Nak? Papa pun menangis melakukannya. Anak perempuan Papa yang tidak seinchipun Papa rela kamu susah dan terluka.. Dan kamu pun berhasil melakukannya sendiri..

Dan dari dulu kamu selalu tulus mencinta, Nak..
Papa, Mama, adik-adikmu.. Tidak pernah tidak merasakan cintamu.. Anak Papa yang memaafkan.. Anak Papa yang begitu kasih.. Anak Papa yang akan melakukan apapun demi yang dicintainya.. Anak Papa yang semua milik Papa terbaik rela Papa berikan..

Jadi Nak..,
kalau kamu ada di persimpangan,
kalau kamu sendiri dan gelap,
kalau kamu tergoda amarah..
Ingatlah Nak..,
Untuk tetap bertekad kuat, berani, dan mampu melakukannya sendiri.. Lawanlah dunia, Sayang.. Dengan rasa cintamu.."

----
sebenarnya sudah ditulis sebagian besar dari jauh-jauh hari.. cuman ndak sanggup menyelesaikannya.
didedikasikan kepada 3 orang laki-laki yang over protective terhadapku.. My Love, My Dad, My Brother..
i miss u all.. so much!

Bandung: Bersekat!!

biasanya sih kalau kita menemui sebuah nama kota yang disandingkan dengan kata lainnya, sekian dari sejumlah orang (he3.., mohon maaf ya.. saya tidak jago berstatistik ataupun mencari temuan-temuan survey, jadi angka yang seharusnya ada, saya ganti dengan "sekian" dan "sejumlah") akan berasumsi bahwa kata selain nama kota tersebut adalah suatu slogan atau akronim yang dibuat untuk menggambarkan kota itu. tapi kali ini bukan saya mau menggantikan berhiber (bersih -- ?? --, hijau -- oleh FO?--, berbunga -- geulis-geulis ceunah --) nya bandung.

jadi begini. selama ini saya dengan adik terkecil saya yang beda usianya dua puluh tahun itu mati-matian berusaha melakukan penyesuaian supaya tidak ada gap dalam berinteraksi. adik saya tentu tidak boleh dipaksa yang menjadi pihak yang menyesuaikan. jadilah saya yang rigid dan teoritis berusaha untuk menjadi fleksibel dan operasional. agak capek sebenarnya. tapi
dapat membuahkan hasil.

sebagai contoh, dulu ketika kami sedang nonton black hawk down dengan sepupu, adik saya bertanya mengenai gerakan helikopternya. rupanya dulu saya pernah bilang suatu kata "manouver" untuk menjelaskan atraksi pesawat terbang dan dia lupa kata itu ketika ingin mengomentari salah satu adegan. adik saya baru tiga tahunan. sepupu saya, fani, terkaget-kaget dan mengkritik saya. katanya bahasa saya terlalu tinggi. saya balas, loh bagaimana dengan anak-anak diluar sana yang ikut play group dan sekolah internasional, akses internet 24 jam, orang tua yang hi-tech dan global? apakah adik saya yang anak kampung dengan orangtua dan kakak-kakak kampung, salah untuk punya kata-kata hebatnya orang pintar? waktu itu sih sebenarnya saya tidak punya konsep besar tentang bagaimana mendidik dan membesarkan adik saya karena merasa tanggung jawab itu lebih banyak ada di ibu saya. tapi ada juga konsep-konsep kecil yang saya terapkan. tidak full dan sering dapat gangguan dari ibunda ("ndak tega, nak"; "aduh, mama lupa"; "biarin aja lah") tapi mencoba lah. *wakz, adikku kelinci percobaan*

jadi tentang kata-kata sulit, ternyata adik saya lama-lama terbiasa. sebulan terakhir ini saya dan dia punya permainan, yang kita sebut Sebut Kata (SEKAT). murni dia yang mengusulkan cara permainan. ide nama tentu dari saya. jadi adik saya ini pada dasarnya suka teka-teki dan konsep menang-kalah (kakaknya banget ya..?he3). caranya kami secara bergantian menyebutkan kata-kata dalam bahasa indonesia yang memiliki awalan dan akhiran suatu suku kata yang telah disepakati. misalnya kami bersepakat menyebut kata yang berakhiran "ta", maka saya akan menyebut: CINTA (ini kata yang saya pilih), eh adik saya ganti menyebut CITA (saya bingung dari mana dia menemukan kata ini?). begitu seterusnya. yang menarik adalah cara saya ketika kata-kata semakin sedikit dan sulit, saya mencarinya secara alfabetis. dan itupun dia tiru. karena saya rigid, seringkali kata-kata yang lebih dari dua suku kata lewat begitu saja, eh ditemukan adik saya. kemarin ketika SEKAT akhiran "ra", semua kata yang akhirannya "ara" sudah saya tambahi sebuah konsonan dari b-z. eh, adik saya itu bisa saja menemukan kata seperti: tenggara, payudara, menara. wakss!!!

saya tidak bilang adik saya pintar. tapi saya bangga bahwa ternyata adik saya tidak sebodoh saya waktu usia 8 tahun. iya, adik saya tidak ranking satu, bahasa inggris nya juga sebatas tebakan (apa bahasa inggrisnya "saya", "bulan", "kunci"? i.. moon.. key.. *kena saya deh*), prestasi olahraga atau keseniannya tidak ada, tapi bermain SEKAT dengan dia menyenangkan dan mengelus hati loh..
apalagi, jujur.. dalam beberapa kali bermain SEKAT dia sempat menang. waktu itu karena lagi kalut (halah.., alasan), saya tidak menemukan suatu kata pun setelah hampir 15 menit dan menyerah. dua kali adik saya menang.


begitulah.. saya sekarang merindukannya untuk BERmain SEbut KATa - bersekat. saya memang sempat menunjukkan bagaimana cara membaca kamus. tapi secara dua kamus - kamus besar bahasa indonesia dan kamus tesaurus - ada di saya sementara adik saya di bandung, bagaimana dia berlatih ya..?


-------

ini oleh-oleh dari bandung.. malaikat-malaikat kecil ku..

Hilang!!

Benar-benar seperti mengalami hangover setelah semalaman pesta (walaupun liquor yang dikonsumsi tidak berkadar alkohol yang sangat tinggi) ketika PDAphone kita hilang. Itu kata seorang temanku. Ia (taruhlah namanya Mila – bukan nama sebenarnya) yang seorang gadget mania, menyimpan semua data pentingnya dalam sebuah PDAphone. Mila tidak pernah mengetahui dimana tepatnya kehilangan sliding PDAphone dengan keyboard QWERTYnya, sampai ketika ia menyadari dalam waktu hampir 20 menit tidak ada sms atau panggilan telepon yang masuk. Bo, miss ring-ring gitu looohh.. Agak aneh aja kalau dunia tiba-tiba menjadi sepi. Begitulah, Mila melongok ke dalam tas bermerknya, dan PDAphonenya tidak ditemukan.

“Keselip kali, nek..” Kataku asal waktu itu.

“Please, deh, Andin.. Emang sekecil apa sampai bisa keselip. Ga mungkin banget deh. Gue ngerasa selalu ada kok! Bahkan ketika bos gue nelpon nanya kenapa makan siang belum kelar juga padahal sudah jam satu lewat sepuluh, loe juga denger kan?”

“Ya, gue ga terlalu memperhatiin dong.. HP loe kan ga cuma satu say.. Yakin tadi loe terima telepon dari PDA loe? Bukan dari yang lain?”

“Andini Satari! (Iya, dia emang suka asal nyebut namaku, apalagi kl lagi bete) Loe tuh perhatian dikit kek ke temen loe.. Temen yang selalu ada bersama dalam suka dan duka.. Temen yang seluruh rahasianya digantungkan kepada loe.. Ayo, ikut bantu cari!”

“Iye.., gue bantu.. Entah gue yang o’on apa pelet loe ke gue dah sedemikian parahnya. Jelas-jelas yang bergantung adalah loe kepada gue, eh.. gue diperdaya masih mau juga. Eh, eh,eh.. Iya, gue bantu.. Jangan marah-marah gitu dong!”

Pertama kami menyusuri toko donat tempat Mila menunggu ketika aku membeli selusin original glazed donuts. Kata mbak-mbaknya,”Waduh.., kami nggak lihat Kak.. Kalau staf kami yang menemukannya pasti kami simpan dan dikembalikan kalau ada yang klaim. Tapi entah kalau pengunjung yang menemukannya.”

Ok, gagal di toko donat. Kami kemudian pergi ke tempat butik murah-meriah yang nama tokonya mengambil nama sebuah warna. Di sana pun nasibnya sama. Kemudian kami pergi ke sebuah toko yang mengkhususkan menjual perlengkapan bayi. Di lantai itu ada beberapa toko dan kamipun sempat masuk ke semuanya. Bukan.., bukan karena kami berdua yang sudah menikah sedang mempersiapkan punya bayi, tapi karena ada rekan Mila yang melahirkan. Tapi semua jawabannya sama.”Tidak ada, Kak.. Kalau kami menemukannya tentu kami simpankan. Kalau tamu kami yang menemukannya, itu kami tidak tahu.” Semua sudah diprogram sama ternyata.

Akhirnya aku dan Mila berhenti di salah satu cafe yang cheese cakenya pernah menjadi nomor satu beberapa tahun yang lalu. Aku murni untuk menikmati dua potong cheese cake nya. Mila untuk menenangkan diri, kemudian meratap, menenangkan diri lagi dan seterusnya.

“Sudahlah Mil.. Sudah jam 3 ini.. Loe nggak balik kantor?”

“Loe sendiri nggak balik kantor, Ndin?”

“Susah bicara dengan orang yang kalut. Kan dah gue bilang kali kalau hari ini gue cuti ngurusin kuliah gue, makanya gue nyantai aja dari tadi.”

“Oh iya ya..”

Aku menyuap cheese cake ku lagi. Untung selain masalah keuangan, tidak ada yang dapat mencegahku dari menikmati berpotong-potong cheese cake. Badanku tidak mudah melar, alhamdulillah...

“Gimana ya, Ndi..?”

“Apanya..?”

”Ya handphone gue lah, Sinting!”

“Deuh.., nyolot.. Ya, gimana lagi, hilang bukannya?” Aku masih saja menggodanya.

“Iya, terus gimana?”

“Loe tuh kadang-kadang tololnya amit-amit ya.. Faktanya adalah loe tidak menemukan handphone loe. Ditelepon sudah tidak tersambung. Kita susuri kemana-mana tidak ketemu. Terus bagaimana lagi?”

Mila diam.

“Udah beli lagi aja.. Gaji lo kan dua digit. Hampir enam kali gaji gue. Lah, gue aja bisa beli handphone berkamera, bukan yang megapixel sih ehm, dan mesti nabung setengah tahun, ehm lagi. Jadi pasti buat loe pasti gampang banget. Handphone loe yang hilang harganya sepertiga gaji loe bukan? Beres banget kan.. Mana laki loe juga kaya raya. Nggak usah diambil hati. Ganti baru aja. Kalau loe bawel gara-gara ngerasa nggak mampu beli handphone yang sama, gue gantung juga deh. Nggak empati ma gue.. Yang harus berdarah-darah kalau mau beli sesuatu.”

“Halaaahh.., drama queen loe!! Jelek banget sih..”

“Ya, abis.. Loe aneh sih, Mil... Kadang mengapresiasi sesuatu tidak sesuai dengan nilai sesungguhnya..”

“Justru nilai yang sesungguhnya jauh lebih besar dari sekedar gaji gue, tau’?”

“Apa sih susahnya Mila..? Nomor loe bisa tetap nomor yang sama karena pasca bayar kan? Kerjaan kantor loe? Tinggal bilang ke bos loe yang baik hati itu juga sudah beres masalahnya. Phone book nya? Kan masih ada dua handphone loe yang lain. Bisa lah ngelengkapin dari situ. Trus loe kirim email ke kolega dan rekan-rekan loe untuk ngasih nomor mereka. Beres.. Iya kan?”

“Bukan itu, Ndi..”

“Trus..?”

”Handphone itu dibeliin kantor, Ndi..”

“Hah..?!? Pletak.. Loe bodoh amat sih.. Kalau gue bawa barang kantor hilang emang kasus jadinya. Nah, loe gitu loh.. Bukannya malah lebih gampang urusannya? Dari cerita-cerita loe kan bos loe baik banget. Laptop kemaren yang tipis n ringan banget dibeliin bos loe bukan sebagai kado nikah? Loe juga kemaren ditahan-tahan di kantor yang sekarang dengan iming-iming gaji naik bukan? Jadi masalah handphone enam juta aja beres kali..”

“Emang pasti dibeliin lagi sih.. Hitungannya juga gue kan pejabat kantor..”

“Nah, itu selesai deh.. Udah, berhenti menggerutu. Bete gue dengernya. Loe dapet fasilitas banyak banget dan hidup loe lebih enak dari gue, tapi masih ngerasa kurang puas dan rasa mau mati gara-gara kehilangan handphone. Gimana loe di tempat gue ya..“

Mila diam. Tidak menjadi tersadar sepertinya, tapi lebih takut ngeliat aku marah-marah. He3...

“Ndi..”

”Apa?” Uh.., rasanya ingin menggetok kepala cewek cantik ini.

Mila menunduk. Seperti mengheningkan cipta waktu zaman aku SD. Dalam banget tundukannya! Aku dulu begitu bukan karena menghayati lagu Syukur, tapi karena takut guru piket yang keliling-keliling menegur murid yang masih saja bercanda.

“Ada foto-foto gue dengan bos gue masalahnya..” ujarnya lirih.

Aku tidak perlu mendengar rincian foto seperti apa dan separah apa, tapi sepertinya aku sudah paham mengapa seorang Mila yang kukenal begitu paniknya PDAphone nya hilang. Ternyata data penting yang disimpan itu benar-benar penting sekali loh..

(semuanya fiksi. sekedar pemanasan karena aku berniat belajar menulis lagi. bukan, bukan kisah nyata diri sendiri atau teman.. tapi yang benar-benar mengeluarkan daya kreativitas.. secara aku suka hiperbola n daya kreativitas terlalu tinggi - thx utk my hubby yg berjuta kali menyadarkan ini, walau dia juga kadang nggak ngeh. hehehe.. jadi ceritanya mo coba belajar nulis fiksi abeeezzzzzz...... )

Wednesday, May 16, 2007

Selingkuh karena CINTA atau UANG???

hari minggu lalu, saya dan 27 teman sekelas plus dosen intermediate financial management (omg.., baru inget.. lusa mid-test.. *glek*) makan siang bersama di rm sederhana di cikini. rencana dadakan kurang lebih satu jam sebelumnya dan hanya berdasarkan sms-sms dan pesan gerilya maka untuk kesekian kalinya kelas kami pergi bareng. saya menyetir mobil birunya shanti (ngebajak dari mas syarif yang semula didaulat shanti menjadi driver).

berangkat, makan kalap (saya tidak - nasi, satu potong ayam, es teh manis; pikiran lagi nggak beres), bayar pucat (pak kreshna maksudnya), dan akhirnya kami meninggalkan rm sederhana. di jalan para penumpang mobil shanti sempat membaca sebuah iklan dalam spanduk yang menyebut nama ANGEL LELGA. ini lah yang kemudian menjadi bahasan menarik kami menuju kampus untuk kemudian meneruskan financial management lagi.

jadi begini pertanyaannya. (ehm, tolong ya.. saya anggap karena kamu mampu akses internet dan bermain blog, maka boleh diasumsikan punya kecerdasan minimal rata-rata bawah, sehingga cukup cerdas untuk memilah mana content postingan ini yang sungguh-sungguh, mana yang tidak)
jika (dan hanya jika), kita harus selingkuh, mana yang dipilih: selingkuh karena cinta atau karena uang??

wah.., mobil shanti langsung rame. tau lah anak-anak AP8C impulsif semua. ada yang bilang karena cinta.. ada juga yang bilang karena uang.. karena belum ada kesepakatan (walaupun sebenarnya tidak mencari kesepakatan. hehehe) akhirnya pertanyaan dibuat lebih sulit dengan menambahkan suatu kondisi: loe sudah menikah!! begitu ditanya begini, ternyata lebih rame lagi.. *aduh, ibu-ibu..*. ada yang protes bahwa nggak mungkin lah kalau sudah menikah selingkuh (wah, nggak pernah baca tabloid dia.. hehehe).

ya.., awalnya kita dengan segera bilang: kl mesti selingkuh mesti karena cinta dunk.. tapi setelah dipikir ulang.. apalagi dengan kondisi menikah, kalau mesti selingkuh karena cinta apa nggak capek..? tapi kalau karena uang, apa bukannya meletakkan kita pada derajat yang lebih rendah lagi. saya sendiri sempat ingin bilang (wahh.., banyak yang nunggu-nunggu nih gimana pendapat saya. *ge-er*) bahwa kalau saya sudah menemukan puzzle kita yang hilang, bagian dari sebelah hati yang kosong, yang mampu menjadikan saya seseorang yang lebih mencintai Pencipta saya daripada dunia saya, Insya Allah saya tidak pernah selingkuh, terpikirpun Insya Allah tidak..

pada akhirnya, sedikit menyesal juga karena mengetengahkan topik ini.. selingkuh saja (kemungkinan besar) salah, kok ditambah kondisi yang lebih susah lagi.. tapi kalau perjalanannya bukan dari sederhana ke soeroso 2 melainkan dari jakarta ke yogya, bisa jadi memang seru dan berkesimpulan.

nah.., kamu sendiri bagaimana..? kalau harus selingkuh, selingkuh karena CINTA atau karena UANG??



Monday, May 14, 2007

Power n Money!! (story from rutan)

sabtu kemaren, karena mendapatkan informasi dari yudhi n indi (AP8C - MM UGM) bahwa kegiatan kuliah hari sabtu dipindah ke minggu, jadi saya meluangkan waktu untuk pergi ke rumah tahanan militer cimanggis. berangkat jam 10 pagi dari rumah, mampir sana-sini dulu, dan tiba disana sekitar pukul 13.30. shalat dzuhur dan menemani makan siang (saya sudah makan siang duluan di rm padang siang malam, cijantung) kemudian ngobrol-ngobrol sampai menjelang maghrib.

walaupun suasananya agak miris, tapi perlu disyukuri. karena berbeda dengan sel yang semula saya lihat di televisi, koran atau junkmail, alhamdulillah tempat tahanan yang saya kunjungi memadai. seperti kamar kost dan tidak bergabung dengan narapidana lain. bukan.., kamu salah kalau kamu berpikir orang yang saya kunjungi sedemikian berkuasanya sampai dapat kamar tahanan khusus. melainkan memang karena yang bersangkutan belum diputus bersalah atas kasusnya. dan itu maksud saya kenapa judul ini adalah Power n Money. di sini saya belajar bahwa seseorang yang terhormat dan jujur pun, karena kekuasaan dan uang beberapa oknum bisa saja terdampar di rutan. para penguasa yang berduit itu pilih acak dan kebetulan (baca: malangnya), yang jadi korban ya orang yang saya temui di sabtu siang itu.

saya jadi ingat salah satu episode kick andy - metro tv yang menampilkan bapak rahardi ramelan, interview dengan probosutedjo, juga potongan interview sophia latjuba dengan bob hasan. saya tidak ahli dalam kasus-kasus mereka, saya hanya tahu bpk rahardi didakwa atas korupsi bulog sekian puluh miliar. saya tidak paham kebenarannya. waktu itu saya masih terlalu sibuk dengan haha-hihi, dengan main abis-abisan, juga dengan kerja abis-abisan..
hal yang saya pelajari dari tayangan kick andy tersebut, bahwa terdapat kemungkinan seseorang dikenai kesalahan yang tidak dilakukannya. putih menjadi hitam. hitam menjelma putih. apalagi kalau warnanya tidak tegas, putihnya agak kotor sedikit, misalnya (yaa.., ndak mungkin kan orang suci sampai putihnya tak terbantah). dengan kekuasaan dan uang, putih
agak kotor itu bisa menjadi hitam yang sangat pekat.
kenyataan ini dikuatkan kembali dengan kunjungan saya ke rutan militer cimanggis.

kadangkala sulit dipahami bahwa yang menenggelamkan kita pun orang-orang yang sebelumnya sangat kita percaya. once u've got a power n money, the world is yours. begitu kali ya.. tidak peduli kekasih, teman, tetangga yang dulu ikut jaga anakmu, kalau dia diberikan kekuasaan dan uang, jangan sampai berseberangan dengannya. walaupun kamu benar dan kebenarannya bisa diuji, kalau mengambil posisi berseberangan maka kamu akan digulung
hidup-hidup dan dibiarkan mati sesak. karena dunia miliknya.

pfuihh.., agak berat. materi yang agak politis. sayapun jadi agak bodoh kelihatannya.

moral of the story:
jadi.., kalau kita: orang awam, rakyat biasa - yang hanya karena permainan segelintir orang yang juga tidak lebih berkuasanya dari kita (tapi katakanlah dia beruntung dalam menjilat), akhirnya menjadi korban, ndak usah kaget dan terkencing-kencing. putih sedikit kotornya diri kita yang dijadikan hitam legam oleh musuh, saya pikir wajar. eh, kita masih terlibat dengan
yang kelas teri loh.. masih perlu disyukuri, minimal kita mendapat kesempatan untuk melatih pengendalian emosi, ketahanan psikis (dan fisik), kemampuan analisa dan sintesa, kemampuan strategi perang (halaaahhh.., makin serius gini..), dan kemampuan-kemampuan lainnya.

itu yang pertama. kedua, minimal kasus-kasus seperti ini bisa dijadikan pelajaran yang terpatri kuat-kuat, supaya ketika:
1. menjadi korban: lebih sensitif mengenali gejala-gejala ketika kita akan dianiaya dan mempersiapkan segalanya.

2. menjadi penguasa dan/atau kaya raya: menyadari bahwa semuanya adalah amanah dan memiliki kewajiban untuk dipertanggungjawabkan di dunia ataupun kelak di akhirat.

jadi begitu lah ceritanya.. banyak hikmah dari kepergian saya ke rumah tahanan militer cimanggis. hehehe.., saya tahu. pasti masih banyak yang penasaran, memangnya dalam rangka apa saya kesana? mengunjungi siapa? kasus apa dia? sudahlah.. anggap saja dalam salah satu episode hidup saya, saya bertemu dengan orang-orang yang memberikan inspirasi dan mengingatkan supaya saya menjadi lebih baik lagi. yang saya kunjungi itu salah satunya.


oia, biar ndak terlalu berkerut, ini oleh-oleh dari kunjungan sabtu saya kemaren. foto malaikat saya yang lainnya. kalau yang ini, ibu kandungnya tidak masalah kalau saya menciumi, mencintai, dan memperlakukannya seperti anak sendiri.

Tuesday, May 08, 2007

Untuk Yang Ingin Menjatuhkan Saya!!

1. LUPAKAN!!!! tidak akan tanpa ridha Allah SWT, kamu dapat menjatuhkan saya!!

2. Saya mengenali diri kelebihan dan kekurangan diri saya sejak kelas IV SD!!! Saya tidak menutupi celahnya, jadi kalau kamu mengambil keuntungan dari apa yang jadi kelemahan saya, saya tidak terkejut. Makanya.., biasa aja!

3. Kenali saya.. Jangan sok tahu dan mengembuskan fitnah yang tidak saya banget! Dengar ya, saya lebih pada tipe yang dapat melukai dan membunuh orang lain demi apa yang saya cita-citakan dan saya anggap benar, sekali lagi: MELUKAI ORANG! Bukan dengan meniduri laki-laki! Tolol sekali.. Cari ide lain!! Yang smart ya..

Saya tahu kamu baca.. Mudah-mudahan kamu bisa lebih punya persiapan. Oia, saya sih tidak punya pelindung siapapun.. Kecuali Allah 'Azza wa Jalla..

*setelah mendapat pencerahan dari suami.. saya pikir.., saya mencoba memaafkan kamu.. bismillah.., mudah2an bisa ikhlas..*

Monday, May 07, 2007

Goa Mimpi - Bantimurung: katarsis yang manis!

*ternyata mendapati diri lo masih dikelilingi orang2 yang di depan lo manis n di belakang ngomongnya kejam masih merupakan pemicu amarah yang sangat2.. lebih marah lagi ketika lo nggak berdaya ketika orang yg lo sayang diinjak2 harga dirinya..*

menjadi orang yang sabar benar2 perlu perjuangan, terutama bagi saya. pada beberapa hari ini ketahanan psikis saya rasanya sudah pada titik hampir ambruk. dengan fisik yang lagi dalam tuntutan tinggi, saya khawatir, saya sudah tidak punya apa-apa lagi. sangat mungkin langsung tersungkur dalam hitungan detik kl ada serangan selembut sayap capung.

perjalanan di Goa Mimpi - Bantimurung menyelamatkan saya.

sebenarnya bukan perjalanan yang direncanakan. sama sekali bukan. sehingga saya tidak membawa kamera dan hanya mengenakan setelan ala kadarnya (plus tas bahu yang perempuan banget dan amat sangat mengganggu). ketika sampai air terjunnya memang menggoda, tapi agak ragu untuk bergabung dengan kerumunan penikmat wisata itu. pertama, saya langsung ingat suami saya yang dengan jelas tidak suka badan saya basah-basahan tidak pada tempatnya. kedua, *glek*, itu banyak sekali pengunjung.. bukan. BANYAAKKK sekali. dan saya tidak terlalu bisa membayangkan apa saja makhluk-makhluk di dalam air yang bisa saja saya hirup atau telan (nggak boleh protes, please.. bawaan bayi. he3).
akhirnya memang saya lebih memilih Goa Mimpi, daripada Goa Batu. saya belum pernah dapat contekan sebelumnya, cuman saja tampaknya 'mimpi' lebih cocok dengan saya dibanding 'batu' (2-2nya sih cocok. si kepala batu yang tukang mimpi. wakakkakak).

okehh, balik lagi.. jadi akhirnya saya dengan antusias memulai petualangan menuju Goa Mimpi. wuiihhh, dari namanya saja sudah seru, saya pikir. kemudian saya lihat team yang bersama saya: satu orang pemandu dan 4 rekan kantor (salah satunya adalah perempuan dan teman baik saya: risma). kayaknya sudah solid dan meyakinkan, walau risma kadangkala bikin niat saya surut juga (secara blum apa-apa dah besar rasa ingin tahunya mengenai medan dan jarak yg harus ditempuh nanti. he3, peace ris..).
jalan kaki lewat setapak yang semula ringan kemudian menjadi terjal dan licin. saya berusaha melakukannya tanpa bantuan siapapun. di awal sekali saya perlu tangan orang lain untuk menjaga tidak limbung. selanjutnya sebelum Goa Mimpi saya melakukannya sendiri.

rasanya senang.. bersemangat.. dan benar2 melepaskan semua amarah.

risma tersayang ternyata secara fisik tidak kuat. ketika saya berkeringat segar dengan wajah merah (karena doping ulu juku kayaknya), teman saya itu sebaliknya. pucat pasi seperti mayat dan dingin seluruh badannya. sy serba salah. karena sy begitu menikmati perjalanan dan ingin seluruh dunia tahu, sementara di sisi lain harus bertoleransi untuk mengeluarkan empati sebisanya untuk risma dan menguatkan dirinya untuk terus. ketika akhirnya kami berada di mulut goa, risma ternyata memang tidak bisa 'diapa-apain' lagi. sudah hilang semangat. saya? uh.. saya malah tambah semangat!

ketika masuk, rasanya tenteram banget. tidak ada lampu sama sekali selain lampu senter 4 buah yang dipinjamkan pemandu (saya pegang salah satunya. iya dunk.., saya kan salah satu pemeran utama. he3). saya sering iseng tidak menyorot jalan ataupun hal yang disorot pemandu. saya arahkan ke dinding gua, ke pojok-pojok dan kemana saja sesuka saya. karena.. karena semuanya indah!! Masya Allah.. Subhanallah.. saya tidak berhenti mengagumi. terus
terang, goa-goa yang saya kunjungi sebelumnya hanyalah goa yang pernah didiami sebagai tempat persembunyian tentara kita ataupun musuh, sehingga auranya berat dan rasa pedih-getir terlalu terasa. pun rata-rata hanya bentuk terowongan.

Goa Mimpi itu luar biasa. stalagtit dan stalagmitnya.., aduh.. saya bingung mesti bilang apa. dan rasanya damaaaiiii... oia, sempat ketika baru-baru masuk ada kejadian agak aneh. tau lah, kalau saya termasuk orang dalam barisan paling depan. jadi sesudah pemandu, langsung saya di belakangnya. 3 bapak-bapak jalan agak di belakang karena harus sigap kalau terjadi apa-apa dengan risma. nah ketika saya menuruni anak tangga kayu yang tidak lengkap sehingga harus
ekstra hati-hati, tiba-tiba ada yang berbisik sangat dekat di telinga kanan saya. sekarang saya sama sekali tidak bisa mengingatnya (salah satu kelemahan saya: selective forgetting), tapi waktu itu kok saya paham apa yang dibisikinya. saya pikir itu salah satu rekan, ternyata ybs cukup jauh dan karena anak tangga kayunya curam, sangat tidak percaya dia bisa ikut berada langsung di belakang saya kemudian naik lagi ke atas. tentu tidak bisa dilakukan seketika.
merinding sih.. tapi ya sudahlah.. goanya terlalu indah sehingga sayapun lupa.

akhirnya begitulah.. saya terkadang jalan pelan-pelan, namun kadangkala harus bergegas dan melewatkan semua keindahan. menyesal karena tidak bisa terlalu menikmati. tapi memang harus begitu. bagaimanapun, saya harus menghormati hak orang lain untuk segera cepat pulang.


saya sempat terantuk batu. ibu jari kaki kanan terluka dan berdarah tidak berhenti. kecil saja. dan saat itu sakitnya pun tidak terasa. kemudian sy memutuskan nyeker dari tengah-tengah goa sampai dengan turun, membuat benar saya menginjak bumi.
hanya beberapa kali memerlukan pertolongan orang dalam rangka belajar tegar dan mandiri. juga dalam rangka menjaga amanat suami. itupun ketika situasinya memang tidak bisa dibantah bahwa saya memerlukan pertolongan.
saya berjalan, saya merosot pasrah, saya setengah merangkak. saya berpegang pada akar atau batu. tergores sedikit-sedikit. kotor banyak-banyak. tapi rasanya puas begitu tiba di bawah.


ada selorohan dari rekan-rekan kantor terhadap saya dan risma. katanya kami berdua anak kota. tapi kalau saya, anak kota keturunan tarzan. hehehe.., belum tahu mereka bagaimana saya sebelum mereka melihat saya bergaun ria. terus terang, saya memang senang tantangan, dimanapun. tapi untuk menjadi tarzan yang sesungguhnya: hidup di alam, kayaknya banyak hal yang perlu saya pelajari dan saat ini saya tidak sanggup! gimana kalau tiba-tiba tisu basah atau cairan pencuci tangan saya habis?? atau kalau harus buang hajat di tengah hutan tidak ada toilet yang wangi karbol?? *pletak.., nggak penting!*

sudahlah.. yang pasti saya senang dengan perjalanan saya ke Goa Mimpi - Bantimurung. katarsis yang benar-benar manis dan merefresh energi psikis saya. walaupun fisik seperti tulang-tulang berpisah dari otot-otot dan daging, tapi kalau ada yang mo ngajakin berperang dan menginjak harga diri saya, wuiihhh..., bisa mati berkali-kali dia!!


Thursday, May 03, 2007

.:: Malaikat yang berkeping-keping... ::.

dua hari ini ada yang berubah dari gw. kl nggak karena hari ini dinas keluar kota, mungkin gw agak lupa untuk cerita tentang kejadiannya. tapi penting untuk diceritakan supaya tidak ada praduga yang aneh2 kenapa wangi gw sekarang tidak manis lagi. hehehe... jadi ceritanya gara-gara terburu untuk mengejar waktu menuju rumah sakit mitra keluarga di kelapa gading akhirnya gw memelantingkan bintang biru bening ini. mendarat di lantai lift graha sucofindo sampai berkeping2. ini gambar mulanya:




dan ini nasibnya kini (plus sisa 15 ml eau de perfume yang tumpah dan akhirnya menguap ke udara atau nasibnya sampai di kain pel janitor gedung):








hiks.. rasanya sedih sekali.. apalagi mengingat gw harus menabung lagi. ya.. mo diapain lagi. eh, btw, 3 bulan lagi nambah umur ni gw.. ayo.. ayo.. kasi kado angel dunk.. hihihi.. biar bau gw manis lagi.. (halaaahhh..)


Wednesday, May 02, 2007

sinetron mungkin memang realita!!

TV show yang paling jarang sy tonton adalah sinetron. lepas dari kontroversi bahwa sinetron:
a. tidak mendidik
b. juara hiperbola nomor satu
c. menjual mimpi
d. kedekatan dengan realita kadangkala dipertanyakan
(ayo dong.. tambah lagi.. mendadak sy lupa nih.. padahal di sekeliling sy banyak yang nyerocos seperti habis makan cabe segar 2 mangkok kalau lagi ngomongin pro kontra sinetron)
e. sarat pesan kapitalis
(aduh, sudah uzur sy.. ingatannya hanya bisa sampai nomor e);
kita harus sadar sinetron adalah kelas tingginya pertelevisian Indonesia kl dari konteks waktu tayang.

sy sendiri sama sekali TIDAK PERNAH (maaf, sy highlightnya dengan sangat keras) mengikuti sinetron Indonesia. setidaknya dalam 8 tahunan belakangan ini.
tapi kemudian ada yang mengubah sy (oia, ttg kata 'mengubah' dan 'merubah' sempat membingungkan krn sy lupa kata dasarnya. seingat sy ubah. dan di kamus tesaurus nya eko endarmoko yg baru sy beli hr minggu hanya ada kata ubah, tidak rubah. sampai di rumah sy akan coba lihat di kamus besar bahasa indonesianya balai pustaka yg umurnya sudah 15 tahun jadi maaf kl salah). bukan artinya lantas sy mengikuti dan menjadikan sinetron sebagai pelepas penat ketika sy menekan tombol power di televisi. tapi mengubah sedikit pendapat sy tentang kadar kesahihan skenario dalam sinetron.

ternyata dalam kehidupan yang dekat dengan sy, sinetron ternyata bulat-bulat mencuplik episode hidup kita. bukan hanya di sinetron seorang anak bisa melawan dan mencaci orang tua/ orang lebih tua dengan bebas dan menjadi makanan sehari-hari (untuk kriminalitas/kekerasan, sy anggap deviant behavior ya dan krn cukup minor jumlahnya, sehingga tidak membuat sy menggeneralisasi fakta itu).

sy sering sekali mendengar atau bahkan menyaksikan anak yang melawannya minta ampun kepada orang tua atau orang lebih tua yang juga kerabatnya. tapi untuk dua kejadian berikut ini yang membuat sy langsung teringat dan minta ampun pada mama sy.

pertama, ketika pada suatu jum'at yang mengharuskan sy bepergian siang hari sehingga orang laki-laki yang ada bersama sy menunaikan shalat jum'atnya di rest area tol cikampek kilometer 57. sy mengulang bacaan the interpreter of maladies dengan menekuk lutut dan minum tebs karena menunggu 45 menit dengan berdiam akan sia-sia. kemudian datanglah mereka: ayah dan anak laki-laki yang tidak sy kenal. nggak mau sy ceritakan dr awal ataupun detil tapi ada beberapa yang menarik dan menyayat hati. ayah berusaha mati2an dari cara praktis (hanya mengajaknya) smp dengan cara yang rumit (sedikit memasukkan unsur religi) namun bungkusannya tetap halus. kamu tahu reaksinya? si anak marahnya minta ampun. dan tidak habis pikir kenapa dia harus meninggalkan sebatang rokok dan teh botol sosronya untuk mendengarkan khatib berkhotbah dan akhirnya berjama'ah. terutama sekali adalah dia tidak habis pikir kenapa harus mengikuti saran ayahnya. kl dia ingin shalat, dia shalat. tapi bukan mengikuti saran ayahnya. itu katanya.

bahasa anak itu kasar. sy pun miris dan berulang kali berdoa supaya tidak ada anak sy, keturunan sy, ataupun saudara serta kerabat yg sy kenal berperilaku seperti itu. ketika sy beranikan diri melihat mata mereka (waktu itu posisi tidak menguntungkan: di sebelah kiri mereka), sy langsung minta ampun pada NYA. ternyata anak belasan tahun!!
tidak peduli apa latar belakang yang dialami anak sehingga ia merasa berhak berbuat demikian pada ayahnya (apakah krn bukan ayah kandung, apakah dia pernah kecanduan narkoba, apakah ayahnya pernah sgt menyakitinya), pendapat sy semestinya itu tidak perlu terjadi. saat itu sy terpikir, mungkin pernah ada sinetron yg seperti ini juga pada suatu waktu?

peristiwa kedua adalah ketika anak dan nenek saling menyebut "goblok" dan "tolol" dalam amarah mereka dengan entengnya. masalah sepele sekali. sy benar-benar terkejut waktu itu. seperti memindahkan adegan dalam sinetron (tinggal mencari suatu frame - benar-benar frame - ukuran 2mx1m untuk membuat sy merasa menonton sinetron). wah, dunia sudah berhenti berputar kah?

sy sering berbuat kasar kepada orang tua. bahkan kekasaran yang membuat sy pernah diusir dari rumah (dua kali). tapi tidak sekasar dua kejadian itu. pun setelahnya, baik sy dan orang tua sy merasa menyesal dan kami berbaikan sambil meneteskan air mata. kami mencintai satu sama lain dan menyakiti yang lain adalah sama saja dengan menyakiti diri sendiri. nyesss banget.. rasa seperti ditusuk belati es mungkin. setelah sy tinggal terpisah 3 jam perjalanan yang akhirnya menyadarkan sy dan membuat semakin menundukkan diri ketika berhadapan dengan mereka.
dan mungkin inipun seperti tayangan sinetron.

jadi sy sekarang bertanya. siapa yang mengedukasi siapa? siapa yang mempengaruhi siapa? dimana posisi kita? dimana posisi sinetron?
apapun itu jawabannya, kesimpulan sy satu.. sinetron mungkin memang realita!!