"mbak.., rasanya pengen kabur dan pindah kemana deh aku. berubah secara revolusioner.."begitulah. dan saya jadi berpikir tentang sebuah pelarian. pelarian yang manis.
"kenapa din?"
"nggak tau.. capek aja.. pengen tiba-tiba menghilang dan muncul di negri orang.."
"iya din.. aku juga pengen.."
(hehehe, dapet kan? andini gitu loh.. berhasil aja ngorek-ngorek..)
"aku si pengennya nyobain kabur ke spore or malaysia mbak.."
"yah.., terlalu deket din.."
"kejauhan syusyaah mbak.. di jakarta aja aku masih suka kangenan dengan si papa-mama n adik-adik.. makanya niat kabur dari dulu nggak pernah kesampean ya gara-gara itu.."
"iya sih.., aku juga ngerasain kok.."
"selain juga masalah uangnya nggak akan cukup kalau kejauhan. hihihi.."
"hehehehe.. makanya perlu dipikirin matang-matang."
"he-eh. kalau mbak udah matang?"
"ya.., lebih matang dari kamu deh.."
"oh.., memang mau kemana mbak?"
"pengennya si europe or us.. ya, mentok-mentoknya jepang deh.."
"waaw.., hebat.. emang apa saja yang harus dipersiapkan mbak? kalau mau tinggal di sana dan belum punya kerja gimana?"
"mesti ada sponsornya din.. makanya bina relasi mulai dari sekarang.. aku aja carinya 6 bulan."
"tapi bukannya kudu hati-hati mbak..? aku pribadi si nggak bisa percaya orang mbak.."
"iya sih.. kalau bisa sih hati-hati. aku juga kenal relasi itu karena temannya saudara.."
"ohh.. mau cari kerja di sana juga mbak?"
"iya.."
"sama. nggg.., anak dibawa mbak?"
"pengennya sih.."
"aku juga pengen bawa adikku yang bungsu.."
setahun yang lalu, pada bulan-bulan yang hampir sama, saya pernah dikasih resep dokter suatu obat: XANAX. ini bukan promosi obat ya.. supaya saya dapat map atau pulpen atau kalender. saya sebut namanya biar kamu bisa cari di google itu obat untuk apa. jadi begitulah. setelah menebus di apotek dan akan meminumnya, saya mencari sebenarnya saya sakit apa. obat-obatan yang diberikan dokter rumah sakit sebelah kantor tidak hanya satu. banyak.. tapi semuanya saya kenali sebagai obat maag dan vitamin. Xanax? saya pernah mendengarnya tapi tidak tahu berkhasiat apa.
akhirnya saya temukan bahwa Xanax adalah obat penenang. itu sederhananya. stephen king pernah menyalahgunakan obat ini (pantas saya pernah mendengarnya). gejala yang ingin dieliminasi oleh keberadaan obat ini di tubuh kita adalah gangguan kecemasan, depresi dan panic disorder. woow.., saya agak kaget. selama ini saya masih (agak) akurat dalam mengukur gejala-gejala psikis saya: kekecewaan, kecemasan, stres, ketakutan dan gangguan semacam antis-mania (maaf, sekali lagi bukan iklan). semua masih dalam kategori normal menurut hitungan saya. artinya tidak menghambat saya secara signifikan dalam melakukan interaksi secara sosial, dalam berkarya, maupun dalam memberikan respon-respon terhadap suatu stimulus. tapi ketika di depan saya ternyata sudah ada 10 butir pil putih 0.25mg, alprazolam. wow.
itu tahun lalu. tahun ini saya pikir saya sudah normal. yah.., mungkin sedikit sakit jiwa kata teman saya savitri karena saya masih dikelilingi kondisi sama yang berpotensi menjadi pemicu suatu saat mengalami nervous break down. tapi lepas savitri bilang apa, saya pikir kesehatan mental saya sangat prima (oh.., maksudnya di luar bahwa saya juga seorang yang memiliki kecenderungan psikopatik). saya yakin itu.
tapi kini kenapa tiba-tiba saya tergoda oleh kata-kata mbak yang galau itu ya? pelarian. hmmmm..