Saturday, November 24, 2007

When HR and IS collide.. (sebuah tugas mata kuliah SIT)

Saya paham bahwa suatu pelatihan akan optimal dan tepat sasaran jika sebelumnya dilakukan training need analysis. Jelas itu yang terpikir di kepala saya ketika seorang rekan di kantor mengajukan proposal keikutsertaan dalam beberapa course yang berbau Information System (IS) ke departemen saya. Sempat saya memberikan comment tiga poin pada halaman depan proposal tersebut, yaitu:

  1. Kaji ulang usulan karena belum jelasnya struktur organisasi IS/IT di perusahaan (ehm, sebenarnya struktur ini peer saya. Hehehe, red )
  2. Jika ada analisis kebutuhan pelatihan yang telah diselenggarakan secara mandiri, mohon dapat disertakan.
  3. Terima kasih (hehehe, nggak penting banget ya?, red)

Problem klasik yang terjadi antara teman-teman di bagian bisnis dan support non IS/IT versus teman-teman di bagian IS/IT adalah tidak adanya keselarasan dan kesepahaman atas suatu proses di suatu bagian, selain bagian miliknya sendiri. Memang akhirnya tidak perlu letter lijk namun setidaknya ketika sudah agak tahu, tahu, atau banyak tahu, akan mengurangi praduga salah bahkan meningkatkan toleransi dan obyektivitas penilaian kinerja bidang lain.

Ok, sebelum saya berbicara pakai bahasa planet yang njlimet, skema berikut mungkin dapat membantu saya (dan juga Anda, mudah-mudahan) menjelaskan kenapa permasalahan sering terjadi antara bagian IS dengan bagian lain.



Berdasarkan skema di atas maka pelatihan dan pengembangan sumber daya IS merupakan bagian dari tahap yang paling bawah: IS Operational Plans and Budgets. Menurut saya itu output, bukan driver. Bahkan ketika muncul justifikasi akan adanya kebutuhan, saya tetap menganggapnya sebagai output. Output dari suatu pengukuran bahwa terdapat gap antara rencana dengan realisasi, strategi dengan implementasi.

Jadi memang perlu adanya strategi dan perencanaan. Kalau kita kembali lagi ke skema cantik di atas dan coba kita bahas dari atas, secara sederhana dapat dipahami bahwa perlakuan apapun terhadap IS di perusahaan kita tetap harus memiliki hubungan interaksi dengan apapun yang diperlakukan terhadap bisnis.

Langkah pertama adalah melakukan assessment, baik terhadap bisnis maupun terhadap penggunaan dan pengelolaan informasi di perusahaan kita. Ketika melaksanakan assessment ini komunikasi dan sharing diperlukan antara dua divisi/departemen yang kemudian menjadi pengayaan ketika masing-masing membuat visi. Bagi bagian IS, hasil dari tahap pembuatan visi bisnis harus menjadi referensi terhadap pembuatan visi IS: bagaimana bisnis seharusnya dalam memanfaatkan informasi-informasi. Dengan demikian, ketika IS membuat arsitektur informasi, baik dari aspek managerial maupun teknis, dapat dipastikan sudah memuat kebutuhan-kebutuhan bagian bisnis.

Visi dan arsitektur informasi kemudian mempengaruhi pembuatan business strategic plan. Selanjutnya hasil dari tahap strategic plan di bagian bisnis ini menjadi referensi bagi pembuatan strategic plan di bagian IS. Akhirnya strategic plan bagian IS dijabarkan dalam rencana operasional dan anggaran di bagian IS dengan tetap didasarkan pada rencana operasional dan anggaran di bagian bisnis.

Mudahnya, seperti yang sudah saya sampaikan di atas, bahwa: apapun perlakuan perusahaan terhadap IS tidak terlepas dari apapun perlakuan perusahaan terhadap bisnis. Saling menjadi referensi. Dan interaktif.

Kembali ke permasalahan di perusahaan saya yang diceritakan di awal, semestinya memang tidak serta merta dapat diputuskan: OK atau TIDAK OK semata.

Pada beberapa waktu lalu, sekitar tahun 2005 telah diinisiasi penyelarasan antara bagian bisnis dan IS di kiSEL, baik dari tahap assessment, pembuatan visi maupun perumusan strategic plan. Ide menerapkan Enterprise Resources Planning (ERP) kemudian menjadi pemicu perhatian kepada dunia Information System and Technology yang sebelumnya dianggap belum perlu menjadi "sesuatu" di perusahaan kami.

Dan begitulah akhirnya bergulir. Sampai ketika pada Maret 2006 akhirnya diputuskan bahwa semua penggunaan sistem yang ada di perusahaan kami dievaluasi. Untuk implementasi program ERP dan Balanced Score Card (BSC) kemudian digugurkan.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa perusahaan kami saat ini, ketika kejadian di atas - permintaan pelatihan IS oleh seorang rekan - berlangsung, berada pada kondisi terbatas. Benar-benar terbatas. Tidak ada assessment terhadap penggunaan dan pengelolaan informasi, tidak juga ada visi tentang bagaimana bisnis seharusnya memanfaatkan informasi, apalagi pembuatan strategic plan dalam bidang IS.

Dalam kondisi tersebut idealnya dapat menjadi tantangan bagi teman-teman di IS untuk berkreasi. Mulai mempelajari kembali bisnis perusahaan dan membuat tahapan-tahapan seperti dalam skema di atas. Kemudian mengkomunikasikannya, baik melalui media formal maupun media informal, yang selanjutnya menjadi referensi bagian support, seperti bagian saya: Pengembangan SDM, untuk membuat program kerja dan anggaran. Dengan demikian ketika muncul permintaan untuk pengadaan pelatihan atau untuk pengadaan tenaga kerja di bidang IS atau apapun terkait IS, dapat dipenuhi dengan efektif dan efisien.

------

(sejujurnya idenya sudah muncul dari ketika tugas diberikan, namun karena diendapkan terlalu lama dan baru saya lanjutkan lagi tanggal 18 desember, saya pun menemui kesulitan untuk membuatnya sealur, nyambung, runut. ceuk urang sunda mah: heunteu align pisan..)

sekali lagi, tulisan ini didedikasikan untuk DIA..

Friday, October 19, 2007

ketika hari raya coba berdandan



ternyata tidak juga dapat menghapus lara ya.. coba lihat mata saya.. ya sudahlah..

Wednesday, October 10, 2007

semoga menjadi fitrah..

ramadhan ini ujian yang saya dapatkan cukup berat.. permasalahan-permasalahan keluarga dan sahabat, yang menyita seluruh energi saya hingga saya merasa hampir hilang dari semua hal-hal nyata, sampai dengan hanya sekedar remeh-temeh memenuhi setiap sela waktu dan alam pikir saya. alhamdulillah saya baik-baik saja. alhamdulillah saya tidak berubah menjadi liar.

ada dua hal dari ujian-ujian itu yang membuat saya banyak belajar. tema keduanya adalah kehilangan orang yang sangat dicintai. pertama adalah seorang sahabat yang kehilangan anak tercintanya setelah dilahirkannya 2 jam. kedua adalah seorang yang (pernah) bijak dan (masih) sangat saya sayangi yang kehilangan dirinya sendiri.

saya belajar bahwa semua bisa saja berubah atas kehendak Allah SWT. apa yang tidak mungkin menjadi mungkin. yang mungkin menjadi tidak mungkin. dan itu dapat terjadi saat ini juga. tidak perlu hitung-hitungan menyebalkan atau penalaran merumitkan. yang terjadi, terjadi.

karena itu, saya mohon maaf atas semua kesalahan yang saya pernah buat kepada seluruh yang mengenal saya. bukan basa-basi atau tradisi. sungguh-sungguh saya mohon maaf. Demi Allah mohon maaf..
semoga Allah SWT memaafkan kita semua dan menjadikan kita fitrah kembali.. amin ya rabbal 'alamiin..

selamat hari raya.

wassalam,
andini

Thursday, October 04, 2007

depan menjadi belakang

.. Dan, adalah karunia Allah atasmu sangat besar. (QS4:113)

seperti mimpi..
kala jariku menyentuh jarimu
membaurkan satu aku, satu kamu
melupakan bahwa aku satu, kamu satu
silih ganti menjadi bayang-bayang bagi yang lainnya
menyejajari dan menjaga
kadang memuai lalu menyusut
demi istana di langit yang pada lampau begitu indah.

tapi ternyata memang hanya mimpi..
atau mungkin ilusi tukang sulap
yang tak menghentikan luka, tak mengangkat derita
ketika tak ada lagi yang disembunyikan
bahkan dalam keliman
dia hanya berkata,"maaf.., waktu kamu sudah habis"

041007 08:57am

---------
bi.., aku menulis lagi.. krn perih sekali..

Tuesday, September 11, 2007

yuk donor yuk..

pagi-pagi saya diberitahukan bahwa ada kegiatan donor darah di gedung tempat kantor kami berada. saya ingin sekali.. tapi tentu memerlukan izin dari suami mengingat saya akan memberikan sebagian milik saya.

akhirnya sekitar pukul 10 saya turun menuju lantai 2, tempat diselenggarakannya kegiatan pendonoran bersama 2 rekan kerja. yang paling exciting? tentu saya. yang paling nervous? tentu saya. yang paling cantik? tentu saya. he3, yg terakhir hanya sisa-sisa upaya narsis di tengah ketakutan akan jarum suntik.


langkah pertama, saya memberikan lembaran informasi mengenai diri saya ke meja pendaftaran. nomor antrian saya 131. saya tanya, habis ini apa? katanya, ya tunggu saja.. boleh ke kamar mandi? silahkan. dan saya pun ke kamar mandi untuk membuang sebagian kegugupan saya.

kemudian dengan gaya ala orang udik tiba di jakarta, saya pun bercelingak-celinguk secara demonstratif. semua orang tampak sibuk sendiri. apa tidak ada yang ingin menolong dan memberi tahu saya..? (halaahhh.., bossy nya kumat lagi..) baru kemudian saya diberi tahu bahwa saya boleh menunggu giliran pendonoran sambil sarapan. menunya? indomie rebus, telur rebus, susu (untung bukan) rebus. saya hanya minum susu. jenis yang pertama hanya saya makan sekitar sebulan sekali, paling banyak. jenis yang kedua, belum pernah saya makan seumur hidup saya. jadi yang cocok memang hanya susu.

dari tempat saya menunggu, saya melihat banyak sekali ibu bapak yang berbaring, diambil darahnya sambil dikelilingi rekan-rekannya, entah untuk memberi motivasi atau malah menyela. saya tambah gugup lagi. bagaimana kalau.. bagaimana kalau..
ahhh.., untung ada perempuan manis. yang badannya kecil dan tampaknya laris. wah, kalau dia bisa maka saya mesti bisa.. semangat saya muncul lagi.

lama menunggu dengan kobaran akibat sang rival, akhirnya nama "andini" diserukan oleh seorang bapak. diulang sampai 3x tanpa jeda lama, seolah-olah saya adalah kandidat yang ragu-ragu dan perlu diberi tahu kepada dunia bahwa saya terseret-seret datang untuk diambil darahnya. saya datang dengan gagah berani.

"andini eka hapsari, pak?"
"iya, andini."
"andini eka hapsari bukan?"
"iya.. andini ngg.. sebentar.. ngg.. andini eka sri" (huuuuuuu.., pasti kalau ada om cucung dipukulin deh ni orang)
"hapsari," koreksiku tenang

mungkin dalam hati orang itu mau ngomong, "iya.. hapsari.. ckckck.., habis sarapan apa ya cewek cantik ini smp cerewet banget..?"

ternyata baru tes golongan darah. yah.., jarum pertama deh.. saya kan sudah tahu golongan darah saya, memangnya tidak boleh melewatkan tahap ini? saya sibuk menelepon suami saya. saya takut. tapi telepon gagal terhubung. dan karena saya dikomentari,"kalau masih takut nggak usah saja", saya jadi semangat lagi. syukurnya tidak terasa sakitnya tidak sampai 1ml darah saya diambil.

"golongan O ya?"
"iya" (saya bilang juga apa..)

kemudian saya diminta untuk tes tekanan darah saya. pindah meja dan ngantri lagi deh. mungkin penentuan lay out antara meja dengan meja tidak pakai process oriented layout ya.. (maaf, pamer.. :P)

di meja tekanan darah saya ditanya,

"berat badan berapa?"
"46 kg, eh.. 45"
"pokoknya nggak boleh kurang dari 45 ya.."
"iya.."
"kalau kurang dari 45 nggak jadi ya.."
"iya.."
"pernah operasi?"
"belum"
"pernah pingsan?"
"belum"
"lagi mens?"
"nggak"
"belum nikah ya?" (pertanyaan paling saya sukai. orang-orang sering menuduh saya belum menikah)
"sudah"
"lagi hamil nggak?"
"nggak"
"menyusui?"
"nggak" (eh.., salah.. sedang menyusui mestinya *senyum nakal*)
"pernah typhus, malaria?"
"nggak (untuk typhus).. nggak (untuk malaria).."

jeda lama. si pemeriksa melihat hasil akhir tensi saya.

"ibu nggak bisa donor" dengan nada sedingin es. huuuh.., mestinya dengan penghiburan dunk..
"o ya?"
"ibu darahnya rendah.." (mungkin ada kaitannya dengan tinggi badan ya?)
"..."
"data ibu saya simpan ya.."
"iya.."

si pemeriksa menatap memohon agar saya segera berdiri karena antrian yang banyak. saya berdiri. berjalan menjauh tapi kembali lagi ke si pemeriksa tensi. sebelum ia gusar saya sudah bertanya padanya.

"memang tekanan darah saya berapa?"
(dia lihat file saya)
"90 per 60" (90+60=150.. tuh kan benar.. ada sedikit korelasi dengan tinggi badan.. hihihihi.. mungkin begini ya.. total tekanan darah = tinggi badan-(0.03*tinggi badan). huahahahaha.., ngaco paling jagoan sedunia)
"oh.. makasih"

dan begitu saja cerita keberanian saya yang tidak sampai teruji. sempat agak patah hati juga karena saya ingin merasa berarti apabila ternyata darah saya yang hanya sedikit itu dapat membantu orang lain.
ah.., mungkin lain kali.. mungkin bukan dengan donor saya dapat menyebarkan kasih sayang seperti yang disampaikan dalam kultum saat maghrib kemarin.

----

bi.., makasih..

Monday, September 03, 2007

Ke Jakarta Aku 'kan Kembali...

iya.., sejauh-jauh bangau terbang pasti akan kembali ke kubangan juga. sejauh-jauh saya pergi, saya kembali ke jakarta juga. setelah 5 hari di jogja dan bandung (walaupun ini bukan tempat terjauh yang pernah saya kunjungi), hari ini saya ada di jakarta. karena mencintai jakarta? karena merasa jakarta adalah "rumah"? karena jakarta tempat saya mengadu nasib?
bukan. saya kembali ke jakarta karena kekasih saya, yang menjadikan saya cita-cita dan penyeimbang hidupnya, ada di jakarta.

saya pernah berkata kepada kekasih saya itu (yang juga adalah suami saya) bahwa saya lebih menyenangi tinggal di suatu tempat yang sepi, tidak hiruk pikuk, udara segar dan dingin, dimana pagi setelah mengantar suami hingga pintu depan saya dapat mengajak anak saya berjalan nyeker di halaman luas penuh pohon. saya cuma minta satu: laptop dan akses internet. karena setelah menyuapi, memandikan, melimpahi cinta dan menidurkan malaikat saya, saya bisa terkoneksi dengan dunia luar, menyejajari wawasan supaya suami saya tidak merasa menikahi seorang ibu rumah tangga saja, supaya suami tetap merasa bangga dan tak pernah berpaling. saya berjanji kepadamu suamiku, kekhawatiranmu tidak akan pernah terjadi: bahwa waktu luang saya dengan internet hanya untuk berblogging-blogging ria.

kenyataannya, saya masih ada di jakarta. tidak ada rumah di pegunungan dengan hamparan rumput dan pepohonan luas di sekelilingnya. tidak juga ada laptop dan akses internet 24 jam di rumah. lebih utama, tidak ada anak yang dapat saya suapi, mandikan, limpahi cinta dan tidurkan.
tapi saya selalu mencintainya. mencintai laki-laki yang menjadikan saya tujuan dan penyeimbang hidup saya. maka kembalilah saya ke jakarta.

------

aktivitas kuliner saya di jogja dan bandung nggak terlalu variatif nih.. bakso pak topi depan novotel tempat saya nginap dan bertemu akbar tanjung, pejabat2 golkar, olivia zalianti; cak koting (untuk yg kesekian kalinya); sate samirono (ada hendropriyono dan rombongan); tahu gejrot dan es goyobod (ini mah di kliningan - bandung); cilok amburadul ala king's kepatihan; dan makanan empat sehat lima sempurna ala kawaluyaan II no 22 (eh, kecamatan kami bukan marga cinta lagi, tapi jadi buah batu. hihihi)

Friday, August 31, 2007

untukmu kekasih

oh penjahat yang patah hati..,
sudah hilangkah nuranimu kini..?


300807 10:07

Thursday, August 30, 2007

tanpa kuman ah..

oke.., saya memang berlebihan. tapi sungguh, tidak sedang beriklan. persediaan hand sanitizer di lemari tempat saya meletakkan barang-barang cadangan ada.., hmm.. sebentar.., ada coba berhitung:
eskulin kids warna pink gambar piggy ada 2, eskulin kids warna orange gambar tigger ada 1, antis birmud (biru muda maksudnya, bukan yang lain :P) 60 ml juga ada 1, antis sachet 1ml 12x4, handyclean 30ml 1. jadi totalnya saya hitung.. sebentar.., ada 6 buah.
untuk yang sedang saya pakai, ada 3 buah: di mobil (antis biru muda), di tas (eskulin tigger), di kantor (antis hijau).
dettol handsoap antiseptik, dettol cair antiseptik juga selalu siap sedia.

jadi gimana.., ada yang bisa menolong saya?

(2 my baby: I Love U..)

Thursday, August 09, 2007

Saya Jatuh Cinta Lagi...

Mulanya (memang) biasa saja. Seperti lagu lama yang pernah saya dengar dari kaset yang disetel ayah saya setidaknya 10-15 kali dalam perjalanan berangkat-pulang antara Bandung dan Kediri. Coba saya ingat.., mungkin sudah tujuh atau delapan tahun silam kejadiannya tapi karena lagu yang lirik (lebih) lengkapnya adalah “mulanya biasa saja, kita saling bercanda, akhirnya.. dan seterusnya itu (terus terang, saya lupa!)” adalah lagu yang top, juga karena papa dan mama saya suaranya agak, ehm, merdu, akhirnya ketika kejadian ini pun saya menjadi mengaitkannya dengan lagu tersebut.

Kalau boleh menggubah dan menyesuaikan dengan kondisi saya, saya akan menjadikan lirik tersebut menjadi demikian (tolong dinyanyikan seperti lagu “mulanya biasa saja” ya..).

Mulanya benci sekali..

Kini jadi cinta mati..

Tak pernah terbayangi..

Menemukan cinta sejati..

Jadi begitulah. Lagu yang tua dan-kamu-pasti-menuduh-saya-tidak-begitu-kekinian-seperti
-kata-seorang-teman-ketika-dia-tahu-saya-masih-suka-nonton-dying-young menari-nari di kepala saya. Wajar, saya kan jatuh cinta.

Cinta tidak mengenal usia. Cinta tidak mengenal jarak. Cinta tidak mengenal status.
Heh, para ibu sabar dulu. Para bapak juga jangan menyodorkan diri. Saya menekankan bahwa cinta tidak mengenal suatu kondisi atau label apa-apa, bukan berarti saya langsung menyatakan diri bahwa jatuh cintanya saya adalah suatu cinta terlarang. Pelegalan, tidak pelegalan, bukan urusan saya. Saya mengalami. Kamu, para penonton, menilai. Rating rendah, rating tinggi, juga bukan urusan saya. Saya menjalani. Saya terkena “cinta-tabrak-lari”: melaju kencang, menabrak dan membuat terjengkang, serta meninggalkan dalam keadaan jatuh dan malang.

Saya sadar penuh tentang sosoknya semula karena kondisi rumah tangganya (ups.., kamu pun menjadi tahu bahwa obyek deg-degan saya pada laki-laki milik orang lain). Sang istri kata orang-orang tidak mampu optimal menjalankan perannya sebagai istri dan ibu. Saya sih sudah kebal terhadap isu sejenis. Saya ini tidak terlalu jelek jadi bisa dibayangkan bahwa pasti ada saja yang mau coba-coba. Walaupun yang coba-coba juga bukan yang high quality gitu deh (hiks). Jadi ketika dia, si laki-laki yang membuat saya deg-deg an itu, diketahui kecewa berat terhadap istrinya, saya cuman berkomentar pendek: “oh.”. Trik lama menarik simpati.

Semua keadaan menjadi terbalikkan pada beberapa waktu lalu. Seingat saya kejadiannya hari Selasa. Saya orangnya menyenangi nostalgia jadi memang cenderung kuat dalam mengingat tidak hanya perasaan tapi atribut-atribut dalam suatu momen yang membuat hati saya nggak karuan.

Saat itu pulang kantor. Sepanjang jalan sambil mengendara, saya menangis tak henti. Yang menjadi pokok adalah saya ingin berlari. Saya sudah lama berubah menjadi orang yang romantis tapi lingkungan tak mengenali dan saya pun menjadi frustasi. Saya memang senang melebih-lebihkan sesuatu, menambah-nambahi efek agar tercipta greget. Mungkin lebih bagus dahulu kalau saya tidak bercita-cita sebagai seorang arsitek atau psikolog. Sutradara, pelaku seni atau politisi mungkin lebih tepat.

Jadi saya sampai rumah dalam keadaan emosi tak terkenali. Letih tapi masih tersisa energi berontak yang luar biasa, pesimis tapi bayangan target saya justru semakin menguat. Saya menyapa orang-orang rumah hanya sekedar salam dan langsung masuk ke kamar. Sendiri. Hanya sendiri.

Saya menyalakan televisi tanpa berniat menontonnya sungguh-sungguh. Saya membuka handphone dan mulai membaca-baca sms tempo doeloe: yang manis seperti gula dan perih seperti alcohol mengena luka. Sampai akhirnya saya menyadari adanya seseorang. Seorang laki-laki beranak-istri, yang mencuri hati dan membuat saya muda lagi.

Bukan.., bukan laki-laki beranak-istri yang smsnya baru saya baca dan istrinya pernah memarahi saya karena katanya bergaul terlalu dekat dan tidak professional dengan suaminya (makanya, jangan hanya menonton sinetron dan infotainment, apalagi bergosip dengan ibu-ibu tetangga. Pasangi saja kamera di badan suamimu sebelum menuduh yang tidak-tidak! Atau minimal baca koran intelektual dan browsing internet untuk mencari tahu bagaimana menyetarakan aspirasi di antara suami-istri. Mendapat info dari perempuan murahan yang otaknya tidak sebesar payudaranya seperti yang kamu lakukan bukan langkah yang benar.)

Bukan juga karena laki-laki beranak-istri itu ada di depan saya, bertelanjang dada dengan six pack nya dan peluh-peluh keringat kemudia berkata, “Hi Baby..” yang siap menerkam saya. (halaahh.., sempat-sempatnya mesum. *chuckle*).

Bukan.., bukan itu semua.. Laki-laki beranak-istri yang memesona saya ada di sana. Di televisi, dalam sebuah acara “Mama Mia”. Laki-laki beranak-istri itu adalah Dhani. Ahmad Dhani. Yang ternyata keras perilakunya justru karena dia begitu halus hatinya. Yang arogan dan galaknya bisa luruh berkali-kali. Yang mendengar lagu dengan penghayatan tinggi langsung mbrebes mili.

Saya jadi menyesal mengapa tidak mewarisi suara merdu papa-mama saya. Kalau iya, mungkin saya sudah jadi juara reality show kontes-kontes nyanyi. Dan yang penting ikut mama mia dan ketemu Ahmad Dhani.. Mengelus pipi “om” Ahmad Dhani atau bahkan diciumnya. Oh… Kalau sudah begitu tak apalah tereksekusi. Toh, saya jatuh cinta pada Ahmad Dhani dan hanya itu yang penting.

======

hehehe.., dalam kegalauan hati dan tampak semua adalah jalan buntu, kita mesti pintar menghibur diri bukan..? btw, ada berita nih. bajingan yang tidak mampu membela saya mungkin sebentar lagi akan mati.

Saturday, July 21, 2007

sweet escape

sudah beberapa bulan belakangan saya perhatikan, nng.. sebenarnya tidak khusus memperhatikan tapi ingatan saya kebetulan lagi berjalan baik jadi perihalnya masih terekam, seorang teman yang namanya hampir sama, selalu dalam status kondisi hati yang galau. saya penasaran tapi tak berani menyapa. baru beberapa hari yang lalu, saya tanya dia kenapa. jawabannya singkat. tidak kenapa-kenapa. tapi kemudian saya memancingnya dengan begini,
"mbak.., rasanya pengen kabur dan pindah kemana deh aku. berubah secara revolusioner.."
"kenapa din?"
"nggak tau.. capek aja.. pengen tiba-tiba menghilang dan muncul di negri orang.."
"iya din.. aku juga pengen.."
(hehehe, dapet kan? andini gitu loh.. berhasil aja ngorek-ngorek..)
"aku si pengennya nyobain kabur ke spore or malaysia mbak.."
"yah.., terlalu deket din.."
"kejauhan syusyaah mbak.. di jakarta aja aku masih suka kangenan dengan si papa-mama n adik-adik.. makanya niat kabur dari dulu nggak pernah kesampean ya gara-gara itu.."
"iya sih.., aku juga ngerasain kok.."
"selain juga masalah uangnya nggak akan cukup kalau kejauhan. hihihi.."
"hehehehe.. makanya perlu dipikirin matang-matang."
"he-eh. kalau mbak udah matang?"
"ya.., lebih matang dari kamu deh.."
"oh.., memang mau kemana mbak?"
"pengennya si europe or us.. ya, mentok-mentoknya jepang deh.."
"waaw.., hebat.. emang apa saja yang harus dipersiapkan mbak? kalau mau tinggal di sana dan belum punya kerja gimana?"
"mesti ada sponsornya din.. makanya bina relasi mulai dari sekarang.. aku aja carinya 6 bulan."
"tapi bukannya kudu hati-hati mbak..? aku pribadi si nggak bisa percaya orang mbak.."
"iya sih.. kalau bisa sih hati-hati. aku juga kenal relasi itu karena temannya saudara.."
"ohh.. mau cari kerja di sana juga mbak?"
"iya.."
"sama. nggg.., anak dibawa mbak?"
"pengennya sih.."
"aku juga pengen bawa adikku yang bungsu.."
begitulah. dan saya jadi berpikir tentang sebuah pelarian. pelarian yang manis.

setahun yang lalu, pada bulan-bulan yang hampir sama, saya pernah dikasih resep dokter suatu obat: XANAX. ini bukan promosi obat ya.. supaya saya dapat map atau pulpen atau kalender. saya sebut namanya biar kamu bisa cari di google itu obat untuk apa. jadi begitulah. setelah menebus di apotek dan akan meminumnya, saya mencari sebenarnya saya sakit apa. obat-obatan yang diberikan dokter rumah sakit sebelah kantor tidak hanya satu. banyak.. tapi semuanya saya kenali sebagai obat maag dan vitamin. Xanax? saya pernah mendengarnya tapi tidak tahu berkhasiat apa.

akhirnya saya temukan bahwa Xanax adalah obat penenang. itu sederhananya. stephen king pernah menyalahgunakan obat ini (pantas saya pernah mendengarnya). gejala yang ingin dieliminasi oleh keberadaan obat ini di tubuh kita adalah gangguan kecemasan, depresi dan panic disorder. woow.., saya agak kaget. selama ini saya masih (agak) akurat dalam mengukur gejala-gejala psikis saya: kekecewaan, kecemasan, stres, ketakutan dan gangguan semacam antis-mania (maaf, sekali lagi bukan iklan). semua masih dalam kategori normal menurut hitungan saya. artinya tidak menghambat saya secara signifikan dalam melakukan interaksi secara sosial, dalam berkarya, maupun dalam memberikan respon-respon terhadap suatu stimulus. tapi ketika di depan saya ternyata sudah ada 10 butir pil putih 0.25mg, alprazolam. wow.

itu tahun lalu. tahun ini saya pikir saya sudah normal. yah.., mungkin sedikit sakit jiwa kata teman saya savitri karena saya masih dikelilingi kondisi sama yang berpotensi menjadi pemicu suatu saat mengalami nervous break down. tapi lepas savitri bilang apa, saya pikir kesehatan mental saya sangat prima (oh.., maksudnya di luar bahwa saya juga seorang yang memiliki kecenderungan psikopatik). saya yakin itu.
tapi kini kenapa tiba-tiba saya tergoda oleh kata-kata mbak yang galau itu ya? pelarian. hmmmm..

Wednesday, July 18, 2007

Birthday Wishes

ini tahun kedua saya akan melewati tanggal lahir saya dengan cara yang berbeda. tidak menomorsatukan melewatinya dengan papa, mama, dan ketiga adik saya. bagi saya, ini kehilangan yang sangat besar. setelah puasa dan hari raya idul fitri saya juga harus jauh dari mereka, sekarang ditambah dengan hari ketika saya bertambah tua dimana sebelum2nya saya melewatinya dengan cium, peluk dan doa (juga tiup lilin dan nasi kuning - untuk syarat, kata mama).

ulang tahun saya memang belum, tapi setengah yakin pada saat itu saya tidak akan bersama dengan orang-orang yang sangat saya cintai, yang untuknya rela berkorban apa saja.. begini, mungkin sedikit mendapat penghiburan kalau saya tidak melewatinya karena suatu alasan yang dikategorikan force majeure. atau karena jarak yang sangat jauh. atau karena memang keinginan saya murni. atau karena saya berada dalam todongan pistol. tapi ini bukan. ini karena saya bodoh. karena saya tidak bisa bersikap. karena saya meletakkan hal yang salah di atas keluarga saya. setelah saya pikir-pikir, mungkin memang saya berada dalam todongan pistol.

teman saya, indi adrian hendirheza, beberapa hari yang lalu mengingatkan bahwa mungkin kita sudah terlalu jauh melupakan orang tua dan adik-adik kita tanpa kita sadar dan meletakkan hal yang salah sebagai alasan mengorbankannya. mungkin dia benar. tapi kapan saya berani ya..?

saya tidak minta kado ratusan juta. sungguh. saya hanya ingin ulang tahun saya dilewati dengan orang-orang yang saya cintai. memiliki mereka penuh pada hari itu.

Friday, July 13, 2007

Come Primavera

Kode-kode itu dapat mulai berbaur menghilangkan bentuk aslinya. Tertiup angin atau terpercik air. Membentuk kode yang baru. Atau hilang sama sekali.
Menjaganya tidak mempunyai janji di masa depan. Tidak pula membuat mimpi yang indah menjadi kenyataan.
Suatu saat kode itu dapat pula dimaknakan lain walau ia menjaga bentuknya sendiri sekuat tenaga.


jangan protes kalau saya hanya mengutip apa yang pernah saya tulis beberapa waktu lalu di blog ini juga. lagi tidak berdaya. sama sekali..

Saturday, July 07, 2007

Kamu dan Aku

Kamu tukang obat kaki lima..
Aku tukang jagal yang jari-jarinya buntung semua..

(bagian dari curahan hati 12 baris.. pfuihhh..)

Tuesday, July 03, 2007

Aduuhh.., Kenapa Saya??

6 Weird Things About Me?
Instructions: Each player of this game starts with 6 weird things about themselves. People who get tagged need to write a blog of their own 6 weird things as well as state the rule clearly. In the end, you need to choose 6 people to be tagged and list their names. Don't forget to leave a comment that says you are tagged in their comments and tell them to read your blog.

jadi begini saudara-saudara..,
saya sebenarnya tidak tertarik sekali terhadap pr nya gadisbintang. bukan.., saya nggak malu kok karena memang nggak ada hal-hal aneh mengenai diri saya (hehehe.., yang ini jelas boong banget). tp karena pemberi PR nya sudah sedemikian bagus dan segar dalam menceritakan hal yang tidak menarik sekalipun sehingga saya cemas kalau cerita saya nantinya dibandingkan dengan miliknya. demi gadis manis yang bisa kita jumpai dengan "gulungan putu" di keningnya, maka saya coba ya.. (tenang.., tentu tidak dengan penjelasan panjang lebar.. hal aneh nya saya yang akan membuat "pastur" gitu loohh.. :P )

1. selalu menggigiti ujung sedotan. mulai sedotan air mineral yang kecil tapi keras *glek* sampai sedotan yang agak besar. semuanya digigiti sampai gepeng dan berlipat-lipat sampai ke bagian tengahnya. rasanya enak banget. tapi mohon dipahami ya.. menggigiti sedotan. bukan menyedot.. hehehe, sudahlah. untuk yang tahu analisa psikologisnya, please jangan diungkap ya.. hihihi.. :P

2. alergi terhadap.... pembalut! 3 orang dokter spesialis k&k (he3, ga usah disebutin kepanjangannya) sudah secara bulat menyatakan bahwa seharusnya saya menggunakan handuk saja. yang sekali pakai buang. hiiiyy.., males aja.. setelah coba-coba berbagai merk (walaupun setelah coba pasti harus ke dokter dan keluar ratusan ribu lagi. *hikz*) akhirnya ketemu satu merk, hanya satu, yang tidak menimbulkan alergi ke saya. produk mahal memang dan di warung dekat saya tidak dijual, tapi mesti diterima daripada-daripada..

3. sebelum tidur harus membasahi tengkuk dahulu. ini nggak tau asalnya darimana. tapi begitulah. leher saya kan cukup jenjang (!). jadi agak ngeri juga kalau membiarkan dia terbuka begitu saja tanpa ritual apa-apa.

4. mudah sembuh karena tersugesti orang yang paling dicintai. kalau sekedar sakit-sakit masuk angin, pusing, mual, datangkan saja ayah-ibu, adik atau suami tercinta. jampi-jampi mereka ampuh sekali membuat saya sehat seperti semula. saya pernah sakit maag yang teramat sangat. adik saya yang paling kecil langsung memegang tangan, mengusap-usapnya dan bilang, "sembuh ya.. sembuh ya.. sembuh ya.." dan saya pun sembuh.

5. kalau tidur harus angka ganjil. dulu di kampus saya pernah belajar tentang fase-fase dalam tidur dan rapid eye movement. mungkin karena saya tidak terlalu nyimak, entah bagaimana saya memutuskan tidur paling baik adalah selama sekian jam yang ganjil. akibatnya kalau saya meniatkan tidur dalam waktu yang genap, tengah tidur saya akan terbangun dengan sendirinya. seperti semalam. karena saya sedang drop, maka saya berniat tidur lebih banyak yaitu 8 jam. tapi baru dua jam tidur saya bangun dan tidak bisa tidur hingga 5 jam ke depannya. akhirnya memang tertidur keletihan selama kurang lebih satu jam. jadi jumlahnya? 3 jam (tiga adalah angka ganjil, red).

6. mata kiri saya lebih kecil dari mata kanan. ini keanehan fisik yang baru saya sadari setelah smp dan sering ngaca. kayaknya suami saya pun nggak ngeh deh.. hehehe.. sebenarnya nggak aneh deh.. tapi karena saya mulai agak kebingungan mencari hal yang aneh dari diri saya jadi ya ini ditulis.


ok deh.., PR saya selesai. walau saya agak kurang komitmen dalam "tidak dengan penjelasan panjang lebar" tapi saya pikir info nya sudah cukup minim dan tidak vulgar.
PR ini saya berikan kepada ibu-ibu muda.. ghia, nila, nissa, arum, luky, mama rafi.. ayo ibu muda.., ungkapkan sisi anehmu.. supaya saya agak lega sedikit bahwa di luar saya yang aneh karena sampai sekarang masih belum punya anak, tapi ternyata tidak seaneh diri kalian. hehehe..

Thursday, June 28, 2007

Cinta Bukan Bosan

cinta bukan bosan,
karena ia matahari
karena ia air
karena ia udara
karena ia tanah
karena cinta adalah semua yang melingkupmu..
dan kau bosan
maka semuanya bukan cinta.

4:46pm june 28th
- i'm so hollow.. (blunt)

Wednesday, June 27, 2007

Andin Divonis 8 Bulan Penjara!!!

aduh.., betapa lemasnya ketika tahu tentang vonis ini.. teman-teman, saya memang pernah mengunjungi rumah tahanan dan pengalamannya saya ceritakan di postingan beberapa waktu lalu. tapi tidak menduga bahwa akan ada vonis 8 bulan penjara seperti itu.
*ceritanya berurai air mata*

maaf ya.. mungkin semuanya hanya sampai disini..
nggak tau gimana lagi.. semuanya mesti diterima dengan lapang dada.. "ikhlas yo nduk.." pasti mama saya nan ayu dan pengasih itu akan berkata demikian.
yah, mau diapain lagi.. ndak selamanya narsisme saya bisa hidup di seluruh pelosok negeri. kalau takdirnya cuman bisa merajalela di blog saya dan blog tetangga, apa mau dikata?
sekali lagi maaf.. karena narsisme saya hanya sampai disini.. mati. ternyata tidak selamanya nama "andin" itu harum..
ini buktinya:


hikkzz... huaa... untuk yang kesekian kalinya.., maafkan saya teman..
----
berita diambil dari detik.com
posting ini didedikasikan untuk... wakakkakakk.. , u know who laaa..

Tuesday, June 26, 2007

katanya bete dg sinetron...??

oke.. oke.. saya memang pernah bete banget dengan sinetron. tp preferensi seseorang boleh berubah kan..? bukan berarti menjilat lidah sendiri, tapi ya.. mau bagaimana lagi kalau hati sudah bicara? *ngeles* contohnya begini deh.. pada suatu masa mungkin kamu berpacaran dengan orang kulit gelap, tinggi dan berkacamata (heh, saya nggak mau menyebut judgment nya ya, baiknya ciri-ciri fisik aja.. :P ), tapi pacar kedua berubah agak chubby, putih dan botak. sah-sah aja kan.. nah begitulah saya menjustifikasi kenapa saya membela diri.

jadi ceritanya semalam sebelum tidur, saya iseng memindahkan channel tv dari metro tv ke sctv. loh.., kok ada adegan cewek jutek lagi marahin cewek manis yang dibela laki-laki ganteng? adegannya sih biasa.. tapi ternyata cowok ganteng itu kepada sang gadis manis memanggil: "andien".. (huss.., pasti langsung ber"huuuu" ria dan bilang "pantesan..)
hehehe.., utamanya si memang karena itu. tapi bukan jadi satu-satunya alasan. karena kalau demikian, mestinya saya tergila-gila dengan andien - si mungil penyanyi jazz itu dunk. tapi nyatanya biasa saja.

alasan lain saya melanjutkan menonton ya.., karena jaman-jaman muda dulu.. *halahhh..* di smu atau kuliah psi, saya begitu ekspresif, seekspresif andien di sinetron itu. yang kadang sok naif menghadapi orang jahat yang jadinya menambah rasa murka orang itu, yang sok jual mahal dengan ccp-annya, yang empati terhadap musibah sahabatnya, yang.. yaahh.., jadi berasa nostalgia banget. ketawa-ketawa aja.. alur ceritanya sendiri nggak terlalu memperhatiin.. jadi maafkan ya.., kalau untuk sinetron ini saya tidak terlalu bete ;p

ok deh.., met memulai hari ya.. sekalian kalau ada yang mau nyanyi-nyanyi everything nya buble liriknya ada di samping..

hari ini saya agak patah hati nih.. mesti segera beli cd buble untuk treatment. *alasan! mo belanja mah belanja sajah geulis..*

oya, ini foto saya masih jaman "andien" yang polos dan ekspresif, 180 derajat dari saya sekarang.. sayang di kantor cuman ada foto yang ini euy.. nanti lah dicari lagi foto-foto jaman cupu.. hehehe.. (btw, sinetron semalem judulnya apa si..?)

Monday, June 18, 2007

Ehm..., Masturbasi!

hampir semua orang berpendapat topik ini tabu, bagi saya pun demikian. namun kalau saya tidak menuliskan ini, rasanya seperti gatal yang tidak ditemukan sumber gatalnya. garuk sana sini, tapi tetap belum pol rasanya karena merasa bukan itulah tempatnya. sehingga saya mohon maaf kalau ada yang merasa tidak terima. saya tetap menuliskannya.

awalnya karena pada sabtu sebelum saya menyetir sendiri ke bandung, saya mampir dulu ke rumah kakak di tanah abang 2. disana sambil menunggu orang tua 2 anak itu datang, saya baca-baca majalah FHM 2 edisi dan beberapa majalah cita cinta sambil tidur-tidur di kamar dingin ber-ac. nah, dalam majalah-majalah itu, saya temukan topik "m" itu bebas sekali diekspresikan oleh para pembacanya. bukan, bukan karena saya tidak ikut perkembangan informasi. saya main internet dari usia 18 tahun, baca majalah cosmopolitan sejak kuliah semester 3, dan mendengar cerita teman saya bercinta full body contact (halah..) pada tahun '99an, jadi saya jelas sekali paham bahwa dunia sudah berubah.

namun yang membuat saya agak terperangah sehingga mulut saya menganga (yang biasanya hanya saya lakukan tanpa sadar kalau mendengar seseorang yang luar biasa bercerita) adalah bahwa ketika di era saya, "m" itu adalah sesuatu tabu yang mulai diperbincangkan dengan konteks edukasi (positif ataupun negatif) satu arah. jadi kita semua pada posisi menyerap pengetahuan, misalnya bahwa "m" tersebut dapat mempengaruhi psikologis, bahwa lebih baik kita menyalurkannya pada kegiatan positif, dan lain sebagainya. pengalaman-pengalaman pribadi para perempuan hanya ada di benak saja ataupun pada kolom-kolom konsultasi. jarang, atau bahkan tidak ada, yang berani menceritakannya dengan antusias, bangga, dan begitu ekspresif sehingga menimbulkan kesan sebagai hal menggoda yang seharusnya dicoba. tiga kali sehari misalnya.

di majalah-majalah itu saya menemukan bahwa sebenarnya saya begitu ketinggalan jaman. banyak sekali (ayo.., coba yang jago statistik, bantu saya menampilkan angka-angkanya) ternyata yang berkegiatan "m" dan dengan lantangnya dia menyatakan hal tersebut. terutama untuk perempuan dewasa. apalagi untuk yang sudah pernah melakukan sexual intercourse. wah, wah, wah.. kemana pula bah rasa malu itu?

ok, ok.. banyak justifikasi untuk aksi-aksi lantang-isme itu. ataupun untuk kegiatan ber-"m"an dimana saya tidak menyalahkannya. yang saya ngeri adalah ketika dengan sukarela kita, perempuan-perempuan, menyampaikan aktivitas pribadinya dengan nada bangga ataupun keriaan tertentu kepada publik, apa kata dunia tante..? kemana perginya usungan kesetaraan gender? kemana lenyapnya semangat feminism? kalau hanya begitu definisi kita untuk dianggap sebagai pihak yang sama berdayanya dengan laki-laki maka tujuan tidak akan tercapai. dengan menampilkan potret bahwa kita dapat memuaskan hasrat primitif dengan kekuatan sendiri, kita tidak hanya melecehkan diri sendiri, mungkin malah melecehkan hal yang lebih besar: aturan keIlahian. maka celah itupun ada: "kenapa kita setarakan perempuan, wong untuk melihat aturan dasar saja gagal? kepada dirinya sendiri saja tidak mampu menghargai, bagaimana jadinya jika makhluk itu (baca: perempuan) memimpin dunia?"

jadi kalaupun kita, para perempuan, melakukan aktivitas-aktivitas pribadi, memang enaknya hanya dibicarakan dengan forum yang sangat pribadi, misalnya dengan pasangan. karena rasanya ngilu euyy.. ngebayanginnya (nggak boleh protes.. bukannya kalau kita membaca maka langsung seketika terbayang?he3). coba, masak ada yang menjadikan jagung plastik hiasan sebagai "dildo".. yikes!!
yang repot sih kalau orang seperti saya (ditekankan: orang SEPERTI saya, jadi bukan saya) yang agak obsessive compulsive disorder harus melakukan "m". harus repot-repot mencari anti bakteri dan kuman yang bisa digunakan untuk benda, bukan hand sanitizer yang biasa saya bawa kemana-mana. dan ketika ketemu pun bisa jadi sudah il-fil karena mesti dilumuri atau disemprot dulu bendanya, tunggu sampai kering dan.. hah, capek banget aja kaleee.. lebih mudah untuk bersuit-suit kepada suami.. bersih dan jaminan mutu.

ah sudahlah.. blog ini dibaca segala umur euy.. jadi segitu saja mungkin sudah berlebih.
maafkan ya kalau membuat telinga merah (lagi). faktor udara dingin euy.. *halaahhh*

Saturday, May 26, 2007

tentang punya anak (lagi)..

teman tersayangku, fuli humaeroh, hamil anak keempat. cita-citanya punya anak lima.
aku kapan ya..?
padahal bau kulit bayi sudah merasuk hingga mimpi..
padahal sensasi ciuman di kulit lembut sudah merusak penilaian realitas..
aku rindu untuk meloloskan anakku dari vaginaku, ya Allah..

andai aku bukan diriku..

Monday, May 21, 2007

Papa kepada Anak Perempuannya

Kisah seorang Papa yang melarutkan rindu kepada anak perempuannya dalam sapa di dalam hati:

"Dari dulu kamu bertekad kuat, Nak..
Ingat.., ketika setelah setahun setengah mama menyapihmu, kamu meninggalkan rumah dan menyusuri jalan ramai karena ingin sekolah? Kamu menangis dalam pelukan mamamu karena tidak ingin pulang. Teriak histeris di pinggir jalan. Kamu bilang kamu ingin segera pintar.. Esok harinya kamu begitu bosan karena taman kanak-kanak ternyata tak menantangmu sama sekali.. Tapi tekadmu selalu kuat untuk mengejar maumu..

Dari dulu kamu selalu berani, Nak..
Ingat.., ketika kamu dikeroyok tiga teman laki-laki sebaya waktu usiamu baru enam tahun? Kamu memenangkannya, tapi Papa baru tahu setelah beberapa hari lewat. Kemudian ketika kamu lebih besar sedikit kamu diancam laki-laki yang mengacungkan pistolnya? Ingatkah kamu, Nak..? Tak sedikitpun Papa ragukan keberanianmu.. Anak Papa yang tidak pernah takut apapun ketika ia benar. Walaupun ketika mendengar sedikit saja Papa membentak, kamu bisa takut dan menangis sejadi-jadinya..

Dari dulu kamu mampu melakukannya sendiri, Nak..
Ingat.., ketika baru beberapa hari kamu berseragam putih-merah, kamu pergi berjalan kaki sendiri dan Papa temani kamu di samping dengan motor dinas? Kamu bilang Papa jahat.. Kamu bilang kamu akan pingsan.. Kamu bilang kamu kepanasan.. Kamu pun menahan tangis sepanjang perjalanan dan berdiam tak menyapa Papa. Tahu kamu, Nak? Papa pun menangis melakukannya. Anak perempuan Papa yang tidak seinchipun Papa rela kamu susah dan terluka.. Dan kamu pun berhasil melakukannya sendiri..

Dan dari dulu kamu selalu tulus mencinta, Nak..
Papa, Mama, adik-adikmu.. Tidak pernah tidak merasakan cintamu.. Anak Papa yang memaafkan.. Anak Papa yang begitu kasih.. Anak Papa yang akan melakukan apapun demi yang dicintainya.. Anak Papa yang semua milik Papa terbaik rela Papa berikan..

Jadi Nak..,
kalau kamu ada di persimpangan,
kalau kamu sendiri dan gelap,
kalau kamu tergoda amarah..
Ingatlah Nak..,
Untuk tetap bertekad kuat, berani, dan mampu melakukannya sendiri.. Lawanlah dunia, Sayang.. Dengan rasa cintamu.."

----
sebenarnya sudah ditulis sebagian besar dari jauh-jauh hari.. cuman ndak sanggup menyelesaikannya.
didedikasikan kepada 3 orang laki-laki yang over protective terhadapku.. My Love, My Dad, My Brother..
i miss u all.. so much!

Bandung: Bersekat!!

biasanya sih kalau kita menemui sebuah nama kota yang disandingkan dengan kata lainnya, sekian dari sejumlah orang (he3.., mohon maaf ya.. saya tidak jago berstatistik ataupun mencari temuan-temuan survey, jadi angka yang seharusnya ada, saya ganti dengan "sekian" dan "sejumlah") akan berasumsi bahwa kata selain nama kota tersebut adalah suatu slogan atau akronim yang dibuat untuk menggambarkan kota itu. tapi kali ini bukan saya mau menggantikan berhiber (bersih -- ?? --, hijau -- oleh FO?--, berbunga -- geulis-geulis ceunah --) nya bandung.

jadi begini. selama ini saya dengan adik terkecil saya yang beda usianya dua puluh tahun itu mati-matian berusaha melakukan penyesuaian supaya tidak ada gap dalam berinteraksi. adik saya tentu tidak boleh dipaksa yang menjadi pihak yang menyesuaikan. jadilah saya yang rigid dan teoritis berusaha untuk menjadi fleksibel dan operasional. agak capek sebenarnya. tapi
dapat membuahkan hasil.

sebagai contoh, dulu ketika kami sedang nonton black hawk down dengan sepupu, adik saya bertanya mengenai gerakan helikopternya. rupanya dulu saya pernah bilang suatu kata "manouver" untuk menjelaskan atraksi pesawat terbang dan dia lupa kata itu ketika ingin mengomentari salah satu adegan. adik saya baru tiga tahunan. sepupu saya, fani, terkaget-kaget dan mengkritik saya. katanya bahasa saya terlalu tinggi. saya balas, loh bagaimana dengan anak-anak diluar sana yang ikut play group dan sekolah internasional, akses internet 24 jam, orang tua yang hi-tech dan global? apakah adik saya yang anak kampung dengan orangtua dan kakak-kakak kampung, salah untuk punya kata-kata hebatnya orang pintar? waktu itu sih sebenarnya saya tidak punya konsep besar tentang bagaimana mendidik dan membesarkan adik saya karena merasa tanggung jawab itu lebih banyak ada di ibu saya. tapi ada juga konsep-konsep kecil yang saya terapkan. tidak full dan sering dapat gangguan dari ibunda ("ndak tega, nak"; "aduh, mama lupa"; "biarin aja lah") tapi mencoba lah. *wakz, adikku kelinci percobaan*

jadi tentang kata-kata sulit, ternyata adik saya lama-lama terbiasa. sebulan terakhir ini saya dan dia punya permainan, yang kita sebut Sebut Kata (SEKAT). murni dia yang mengusulkan cara permainan. ide nama tentu dari saya. jadi adik saya ini pada dasarnya suka teka-teki dan konsep menang-kalah (kakaknya banget ya..?he3). caranya kami secara bergantian menyebutkan kata-kata dalam bahasa indonesia yang memiliki awalan dan akhiran suatu suku kata yang telah disepakati. misalnya kami bersepakat menyebut kata yang berakhiran "ta", maka saya akan menyebut: CINTA (ini kata yang saya pilih), eh adik saya ganti menyebut CITA (saya bingung dari mana dia menemukan kata ini?). begitu seterusnya. yang menarik adalah cara saya ketika kata-kata semakin sedikit dan sulit, saya mencarinya secara alfabetis. dan itupun dia tiru. karena saya rigid, seringkali kata-kata yang lebih dari dua suku kata lewat begitu saja, eh ditemukan adik saya. kemarin ketika SEKAT akhiran "ra", semua kata yang akhirannya "ara" sudah saya tambahi sebuah konsonan dari b-z. eh, adik saya itu bisa saja menemukan kata seperti: tenggara, payudara, menara. wakss!!!

saya tidak bilang adik saya pintar. tapi saya bangga bahwa ternyata adik saya tidak sebodoh saya waktu usia 8 tahun. iya, adik saya tidak ranking satu, bahasa inggris nya juga sebatas tebakan (apa bahasa inggrisnya "saya", "bulan", "kunci"? i.. moon.. key.. *kena saya deh*), prestasi olahraga atau keseniannya tidak ada, tapi bermain SEKAT dengan dia menyenangkan dan mengelus hati loh..
apalagi, jujur.. dalam beberapa kali bermain SEKAT dia sempat menang. waktu itu karena lagi kalut (halah.., alasan), saya tidak menemukan suatu kata pun setelah hampir 15 menit dan menyerah. dua kali adik saya menang.


begitulah.. saya sekarang merindukannya untuk BERmain SEbut KATa - bersekat. saya memang sempat menunjukkan bagaimana cara membaca kamus. tapi secara dua kamus - kamus besar bahasa indonesia dan kamus tesaurus - ada di saya sementara adik saya di bandung, bagaimana dia berlatih ya..?


-------

ini oleh-oleh dari bandung.. malaikat-malaikat kecil ku..

Hilang!!

Benar-benar seperti mengalami hangover setelah semalaman pesta (walaupun liquor yang dikonsumsi tidak berkadar alkohol yang sangat tinggi) ketika PDAphone kita hilang. Itu kata seorang temanku. Ia (taruhlah namanya Mila – bukan nama sebenarnya) yang seorang gadget mania, menyimpan semua data pentingnya dalam sebuah PDAphone. Mila tidak pernah mengetahui dimana tepatnya kehilangan sliding PDAphone dengan keyboard QWERTYnya, sampai ketika ia menyadari dalam waktu hampir 20 menit tidak ada sms atau panggilan telepon yang masuk. Bo, miss ring-ring gitu looohh.. Agak aneh aja kalau dunia tiba-tiba menjadi sepi. Begitulah, Mila melongok ke dalam tas bermerknya, dan PDAphonenya tidak ditemukan.

“Keselip kali, nek..” Kataku asal waktu itu.

“Please, deh, Andin.. Emang sekecil apa sampai bisa keselip. Ga mungkin banget deh. Gue ngerasa selalu ada kok! Bahkan ketika bos gue nelpon nanya kenapa makan siang belum kelar juga padahal sudah jam satu lewat sepuluh, loe juga denger kan?”

“Ya, gue ga terlalu memperhatiin dong.. HP loe kan ga cuma satu say.. Yakin tadi loe terima telepon dari PDA loe? Bukan dari yang lain?”

“Andini Satari! (Iya, dia emang suka asal nyebut namaku, apalagi kl lagi bete) Loe tuh perhatian dikit kek ke temen loe.. Temen yang selalu ada bersama dalam suka dan duka.. Temen yang seluruh rahasianya digantungkan kepada loe.. Ayo, ikut bantu cari!”

“Iye.., gue bantu.. Entah gue yang o’on apa pelet loe ke gue dah sedemikian parahnya. Jelas-jelas yang bergantung adalah loe kepada gue, eh.. gue diperdaya masih mau juga. Eh, eh,eh.. Iya, gue bantu.. Jangan marah-marah gitu dong!”

Pertama kami menyusuri toko donat tempat Mila menunggu ketika aku membeli selusin original glazed donuts. Kata mbak-mbaknya,”Waduh.., kami nggak lihat Kak.. Kalau staf kami yang menemukannya pasti kami simpan dan dikembalikan kalau ada yang klaim. Tapi entah kalau pengunjung yang menemukannya.”

Ok, gagal di toko donat. Kami kemudian pergi ke tempat butik murah-meriah yang nama tokonya mengambil nama sebuah warna. Di sana pun nasibnya sama. Kemudian kami pergi ke sebuah toko yang mengkhususkan menjual perlengkapan bayi. Di lantai itu ada beberapa toko dan kamipun sempat masuk ke semuanya. Bukan.., bukan karena kami berdua yang sudah menikah sedang mempersiapkan punya bayi, tapi karena ada rekan Mila yang melahirkan. Tapi semua jawabannya sama.”Tidak ada, Kak.. Kalau kami menemukannya tentu kami simpankan. Kalau tamu kami yang menemukannya, itu kami tidak tahu.” Semua sudah diprogram sama ternyata.

Akhirnya aku dan Mila berhenti di salah satu cafe yang cheese cakenya pernah menjadi nomor satu beberapa tahun yang lalu. Aku murni untuk menikmati dua potong cheese cake nya. Mila untuk menenangkan diri, kemudian meratap, menenangkan diri lagi dan seterusnya.

“Sudahlah Mil.. Sudah jam 3 ini.. Loe nggak balik kantor?”

“Loe sendiri nggak balik kantor, Ndin?”

“Susah bicara dengan orang yang kalut. Kan dah gue bilang kali kalau hari ini gue cuti ngurusin kuliah gue, makanya gue nyantai aja dari tadi.”

“Oh iya ya..”

Aku menyuap cheese cake ku lagi. Untung selain masalah keuangan, tidak ada yang dapat mencegahku dari menikmati berpotong-potong cheese cake. Badanku tidak mudah melar, alhamdulillah...

“Gimana ya, Ndi..?”

“Apanya..?”

”Ya handphone gue lah, Sinting!”

“Deuh.., nyolot.. Ya, gimana lagi, hilang bukannya?” Aku masih saja menggodanya.

“Iya, terus gimana?”

“Loe tuh kadang-kadang tololnya amit-amit ya.. Faktanya adalah loe tidak menemukan handphone loe. Ditelepon sudah tidak tersambung. Kita susuri kemana-mana tidak ketemu. Terus bagaimana lagi?”

Mila diam.

“Udah beli lagi aja.. Gaji lo kan dua digit. Hampir enam kali gaji gue. Lah, gue aja bisa beli handphone berkamera, bukan yang megapixel sih ehm, dan mesti nabung setengah tahun, ehm lagi. Jadi pasti buat loe pasti gampang banget. Handphone loe yang hilang harganya sepertiga gaji loe bukan? Beres banget kan.. Mana laki loe juga kaya raya. Nggak usah diambil hati. Ganti baru aja. Kalau loe bawel gara-gara ngerasa nggak mampu beli handphone yang sama, gue gantung juga deh. Nggak empati ma gue.. Yang harus berdarah-darah kalau mau beli sesuatu.”

“Halaaahh.., drama queen loe!! Jelek banget sih..”

“Ya, abis.. Loe aneh sih, Mil... Kadang mengapresiasi sesuatu tidak sesuai dengan nilai sesungguhnya..”

“Justru nilai yang sesungguhnya jauh lebih besar dari sekedar gaji gue, tau’?”

“Apa sih susahnya Mila..? Nomor loe bisa tetap nomor yang sama karena pasca bayar kan? Kerjaan kantor loe? Tinggal bilang ke bos loe yang baik hati itu juga sudah beres masalahnya. Phone book nya? Kan masih ada dua handphone loe yang lain. Bisa lah ngelengkapin dari situ. Trus loe kirim email ke kolega dan rekan-rekan loe untuk ngasih nomor mereka. Beres.. Iya kan?”

“Bukan itu, Ndi..”

“Trus..?”

”Handphone itu dibeliin kantor, Ndi..”

“Hah..?!? Pletak.. Loe bodoh amat sih.. Kalau gue bawa barang kantor hilang emang kasus jadinya. Nah, loe gitu loh.. Bukannya malah lebih gampang urusannya? Dari cerita-cerita loe kan bos loe baik banget. Laptop kemaren yang tipis n ringan banget dibeliin bos loe bukan sebagai kado nikah? Loe juga kemaren ditahan-tahan di kantor yang sekarang dengan iming-iming gaji naik bukan? Jadi masalah handphone enam juta aja beres kali..”

“Emang pasti dibeliin lagi sih.. Hitungannya juga gue kan pejabat kantor..”

“Nah, itu selesai deh.. Udah, berhenti menggerutu. Bete gue dengernya. Loe dapet fasilitas banyak banget dan hidup loe lebih enak dari gue, tapi masih ngerasa kurang puas dan rasa mau mati gara-gara kehilangan handphone. Gimana loe di tempat gue ya..“

Mila diam. Tidak menjadi tersadar sepertinya, tapi lebih takut ngeliat aku marah-marah. He3...

“Ndi..”

”Apa?” Uh.., rasanya ingin menggetok kepala cewek cantik ini.

Mila menunduk. Seperti mengheningkan cipta waktu zaman aku SD. Dalam banget tundukannya! Aku dulu begitu bukan karena menghayati lagu Syukur, tapi karena takut guru piket yang keliling-keliling menegur murid yang masih saja bercanda.

“Ada foto-foto gue dengan bos gue masalahnya..” ujarnya lirih.

Aku tidak perlu mendengar rincian foto seperti apa dan separah apa, tapi sepertinya aku sudah paham mengapa seorang Mila yang kukenal begitu paniknya PDAphone nya hilang. Ternyata data penting yang disimpan itu benar-benar penting sekali loh..

(semuanya fiksi. sekedar pemanasan karena aku berniat belajar menulis lagi. bukan, bukan kisah nyata diri sendiri atau teman.. tapi yang benar-benar mengeluarkan daya kreativitas.. secara aku suka hiperbola n daya kreativitas terlalu tinggi - thx utk my hubby yg berjuta kali menyadarkan ini, walau dia juga kadang nggak ngeh. hehehe.. jadi ceritanya mo coba belajar nulis fiksi abeeezzzzzz...... )

Wednesday, May 16, 2007

Selingkuh karena CINTA atau UANG???

hari minggu lalu, saya dan 27 teman sekelas plus dosen intermediate financial management (omg.., baru inget.. lusa mid-test.. *glek*) makan siang bersama di rm sederhana di cikini. rencana dadakan kurang lebih satu jam sebelumnya dan hanya berdasarkan sms-sms dan pesan gerilya maka untuk kesekian kalinya kelas kami pergi bareng. saya menyetir mobil birunya shanti (ngebajak dari mas syarif yang semula didaulat shanti menjadi driver).

berangkat, makan kalap (saya tidak - nasi, satu potong ayam, es teh manis; pikiran lagi nggak beres), bayar pucat (pak kreshna maksudnya), dan akhirnya kami meninggalkan rm sederhana. di jalan para penumpang mobil shanti sempat membaca sebuah iklan dalam spanduk yang menyebut nama ANGEL LELGA. ini lah yang kemudian menjadi bahasan menarik kami menuju kampus untuk kemudian meneruskan financial management lagi.

jadi begini pertanyaannya. (ehm, tolong ya.. saya anggap karena kamu mampu akses internet dan bermain blog, maka boleh diasumsikan punya kecerdasan minimal rata-rata bawah, sehingga cukup cerdas untuk memilah mana content postingan ini yang sungguh-sungguh, mana yang tidak)
jika (dan hanya jika), kita harus selingkuh, mana yang dipilih: selingkuh karena cinta atau karena uang??

wah.., mobil shanti langsung rame. tau lah anak-anak AP8C impulsif semua. ada yang bilang karena cinta.. ada juga yang bilang karena uang.. karena belum ada kesepakatan (walaupun sebenarnya tidak mencari kesepakatan. hehehe) akhirnya pertanyaan dibuat lebih sulit dengan menambahkan suatu kondisi: loe sudah menikah!! begitu ditanya begini, ternyata lebih rame lagi.. *aduh, ibu-ibu..*. ada yang protes bahwa nggak mungkin lah kalau sudah menikah selingkuh (wah, nggak pernah baca tabloid dia.. hehehe).

ya.., awalnya kita dengan segera bilang: kl mesti selingkuh mesti karena cinta dunk.. tapi setelah dipikir ulang.. apalagi dengan kondisi menikah, kalau mesti selingkuh karena cinta apa nggak capek..? tapi kalau karena uang, apa bukannya meletakkan kita pada derajat yang lebih rendah lagi. saya sendiri sempat ingin bilang (wahh.., banyak yang nunggu-nunggu nih gimana pendapat saya. *ge-er*) bahwa kalau saya sudah menemukan puzzle kita yang hilang, bagian dari sebelah hati yang kosong, yang mampu menjadikan saya seseorang yang lebih mencintai Pencipta saya daripada dunia saya, Insya Allah saya tidak pernah selingkuh, terpikirpun Insya Allah tidak..

pada akhirnya, sedikit menyesal juga karena mengetengahkan topik ini.. selingkuh saja (kemungkinan besar) salah, kok ditambah kondisi yang lebih susah lagi.. tapi kalau perjalanannya bukan dari sederhana ke soeroso 2 melainkan dari jakarta ke yogya, bisa jadi memang seru dan berkesimpulan.

nah.., kamu sendiri bagaimana..? kalau harus selingkuh, selingkuh karena CINTA atau karena UANG??



Monday, May 14, 2007

Power n Money!! (story from rutan)

sabtu kemaren, karena mendapatkan informasi dari yudhi n indi (AP8C - MM UGM) bahwa kegiatan kuliah hari sabtu dipindah ke minggu, jadi saya meluangkan waktu untuk pergi ke rumah tahanan militer cimanggis. berangkat jam 10 pagi dari rumah, mampir sana-sini dulu, dan tiba disana sekitar pukul 13.30. shalat dzuhur dan menemani makan siang (saya sudah makan siang duluan di rm padang siang malam, cijantung) kemudian ngobrol-ngobrol sampai menjelang maghrib.

walaupun suasananya agak miris, tapi perlu disyukuri. karena berbeda dengan sel yang semula saya lihat di televisi, koran atau junkmail, alhamdulillah tempat tahanan yang saya kunjungi memadai. seperti kamar kost dan tidak bergabung dengan narapidana lain. bukan.., kamu salah kalau kamu berpikir orang yang saya kunjungi sedemikian berkuasanya sampai dapat kamar tahanan khusus. melainkan memang karena yang bersangkutan belum diputus bersalah atas kasusnya. dan itu maksud saya kenapa judul ini adalah Power n Money. di sini saya belajar bahwa seseorang yang terhormat dan jujur pun, karena kekuasaan dan uang beberapa oknum bisa saja terdampar di rutan. para penguasa yang berduit itu pilih acak dan kebetulan (baca: malangnya), yang jadi korban ya orang yang saya temui di sabtu siang itu.

saya jadi ingat salah satu episode kick andy - metro tv yang menampilkan bapak rahardi ramelan, interview dengan probosutedjo, juga potongan interview sophia latjuba dengan bob hasan. saya tidak ahli dalam kasus-kasus mereka, saya hanya tahu bpk rahardi didakwa atas korupsi bulog sekian puluh miliar. saya tidak paham kebenarannya. waktu itu saya masih terlalu sibuk dengan haha-hihi, dengan main abis-abisan, juga dengan kerja abis-abisan..
hal yang saya pelajari dari tayangan kick andy tersebut, bahwa terdapat kemungkinan seseorang dikenai kesalahan yang tidak dilakukannya. putih menjadi hitam. hitam menjelma putih. apalagi kalau warnanya tidak tegas, putihnya agak kotor sedikit, misalnya (yaa.., ndak mungkin kan orang suci sampai putihnya tak terbantah). dengan kekuasaan dan uang, putih
agak kotor itu bisa menjadi hitam yang sangat pekat.
kenyataan ini dikuatkan kembali dengan kunjungan saya ke rutan militer cimanggis.

kadangkala sulit dipahami bahwa yang menenggelamkan kita pun orang-orang yang sebelumnya sangat kita percaya. once u've got a power n money, the world is yours. begitu kali ya.. tidak peduli kekasih, teman, tetangga yang dulu ikut jaga anakmu, kalau dia diberikan kekuasaan dan uang, jangan sampai berseberangan dengannya. walaupun kamu benar dan kebenarannya bisa diuji, kalau mengambil posisi berseberangan maka kamu akan digulung
hidup-hidup dan dibiarkan mati sesak. karena dunia miliknya.

pfuihh.., agak berat. materi yang agak politis. sayapun jadi agak bodoh kelihatannya.

moral of the story:
jadi.., kalau kita: orang awam, rakyat biasa - yang hanya karena permainan segelintir orang yang juga tidak lebih berkuasanya dari kita (tapi katakanlah dia beruntung dalam menjilat), akhirnya menjadi korban, ndak usah kaget dan terkencing-kencing. putih sedikit kotornya diri kita yang dijadikan hitam legam oleh musuh, saya pikir wajar. eh, kita masih terlibat dengan
yang kelas teri loh.. masih perlu disyukuri, minimal kita mendapat kesempatan untuk melatih pengendalian emosi, ketahanan psikis (dan fisik), kemampuan analisa dan sintesa, kemampuan strategi perang (halaaahhh.., makin serius gini..), dan kemampuan-kemampuan lainnya.

itu yang pertama. kedua, minimal kasus-kasus seperti ini bisa dijadikan pelajaran yang terpatri kuat-kuat, supaya ketika:
1. menjadi korban: lebih sensitif mengenali gejala-gejala ketika kita akan dianiaya dan mempersiapkan segalanya.

2. menjadi penguasa dan/atau kaya raya: menyadari bahwa semuanya adalah amanah dan memiliki kewajiban untuk dipertanggungjawabkan di dunia ataupun kelak di akhirat.

jadi begitu lah ceritanya.. banyak hikmah dari kepergian saya ke rumah tahanan militer cimanggis. hehehe.., saya tahu. pasti masih banyak yang penasaran, memangnya dalam rangka apa saya kesana? mengunjungi siapa? kasus apa dia? sudahlah.. anggap saja dalam salah satu episode hidup saya, saya bertemu dengan orang-orang yang memberikan inspirasi dan mengingatkan supaya saya menjadi lebih baik lagi. yang saya kunjungi itu salah satunya.


oia, biar ndak terlalu berkerut, ini oleh-oleh dari kunjungan sabtu saya kemaren. foto malaikat saya yang lainnya. kalau yang ini, ibu kandungnya tidak masalah kalau saya menciumi, mencintai, dan memperlakukannya seperti anak sendiri.

Tuesday, May 08, 2007

Untuk Yang Ingin Menjatuhkan Saya!!

1. LUPAKAN!!!! tidak akan tanpa ridha Allah SWT, kamu dapat menjatuhkan saya!!

2. Saya mengenali diri kelebihan dan kekurangan diri saya sejak kelas IV SD!!! Saya tidak menutupi celahnya, jadi kalau kamu mengambil keuntungan dari apa yang jadi kelemahan saya, saya tidak terkejut. Makanya.., biasa aja!

3. Kenali saya.. Jangan sok tahu dan mengembuskan fitnah yang tidak saya banget! Dengar ya, saya lebih pada tipe yang dapat melukai dan membunuh orang lain demi apa yang saya cita-citakan dan saya anggap benar, sekali lagi: MELUKAI ORANG! Bukan dengan meniduri laki-laki! Tolol sekali.. Cari ide lain!! Yang smart ya..

Saya tahu kamu baca.. Mudah-mudahan kamu bisa lebih punya persiapan. Oia, saya sih tidak punya pelindung siapapun.. Kecuali Allah 'Azza wa Jalla..

*setelah mendapat pencerahan dari suami.. saya pikir.., saya mencoba memaafkan kamu.. bismillah.., mudah2an bisa ikhlas..*

Monday, May 07, 2007

Goa Mimpi - Bantimurung: katarsis yang manis!

*ternyata mendapati diri lo masih dikelilingi orang2 yang di depan lo manis n di belakang ngomongnya kejam masih merupakan pemicu amarah yang sangat2.. lebih marah lagi ketika lo nggak berdaya ketika orang yg lo sayang diinjak2 harga dirinya..*

menjadi orang yang sabar benar2 perlu perjuangan, terutama bagi saya. pada beberapa hari ini ketahanan psikis saya rasanya sudah pada titik hampir ambruk. dengan fisik yang lagi dalam tuntutan tinggi, saya khawatir, saya sudah tidak punya apa-apa lagi. sangat mungkin langsung tersungkur dalam hitungan detik kl ada serangan selembut sayap capung.

perjalanan di Goa Mimpi - Bantimurung menyelamatkan saya.

sebenarnya bukan perjalanan yang direncanakan. sama sekali bukan. sehingga saya tidak membawa kamera dan hanya mengenakan setelan ala kadarnya (plus tas bahu yang perempuan banget dan amat sangat mengganggu). ketika sampai air terjunnya memang menggoda, tapi agak ragu untuk bergabung dengan kerumunan penikmat wisata itu. pertama, saya langsung ingat suami saya yang dengan jelas tidak suka badan saya basah-basahan tidak pada tempatnya. kedua, *glek*, itu banyak sekali pengunjung.. bukan. BANYAAKKK sekali. dan saya tidak terlalu bisa membayangkan apa saja makhluk-makhluk di dalam air yang bisa saja saya hirup atau telan (nggak boleh protes, please.. bawaan bayi. he3).
akhirnya memang saya lebih memilih Goa Mimpi, daripada Goa Batu. saya belum pernah dapat contekan sebelumnya, cuman saja tampaknya 'mimpi' lebih cocok dengan saya dibanding 'batu' (2-2nya sih cocok. si kepala batu yang tukang mimpi. wakakkakak).

okehh, balik lagi.. jadi akhirnya saya dengan antusias memulai petualangan menuju Goa Mimpi. wuiihhh, dari namanya saja sudah seru, saya pikir. kemudian saya lihat team yang bersama saya: satu orang pemandu dan 4 rekan kantor (salah satunya adalah perempuan dan teman baik saya: risma). kayaknya sudah solid dan meyakinkan, walau risma kadangkala bikin niat saya surut juga (secara blum apa-apa dah besar rasa ingin tahunya mengenai medan dan jarak yg harus ditempuh nanti. he3, peace ris..).
jalan kaki lewat setapak yang semula ringan kemudian menjadi terjal dan licin. saya berusaha melakukannya tanpa bantuan siapapun. di awal sekali saya perlu tangan orang lain untuk menjaga tidak limbung. selanjutnya sebelum Goa Mimpi saya melakukannya sendiri.

rasanya senang.. bersemangat.. dan benar2 melepaskan semua amarah.

risma tersayang ternyata secara fisik tidak kuat. ketika saya berkeringat segar dengan wajah merah (karena doping ulu juku kayaknya), teman saya itu sebaliknya. pucat pasi seperti mayat dan dingin seluruh badannya. sy serba salah. karena sy begitu menikmati perjalanan dan ingin seluruh dunia tahu, sementara di sisi lain harus bertoleransi untuk mengeluarkan empati sebisanya untuk risma dan menguatkan dirinya untuk terus. ketika akhirnya kami berada di mulut goa, risma ternyata memang tidak bisa 'diapa-apain' lagi. sudah hilang semangat. saya? uh.. saya malah tambah semangat!

ketika masuk, rasanya tenteram banget. tidak ada lampu sama sekali selain lampu senter 4 buah yang dipinjamkan pemandu (saya pegang salah satunya. iya dunk.., saya kan salah satu pemeran utama. he3). saya sering iseng tidak menyorot jalan ataupun hal yang disorot pemandu. saya arahkan ke dinding gua, ke pojok-pojok dan kemana saja sesuka saya. karena.. karena semuanya indah!! Masya Allah.. Subhanallah.. saya tidak berhenti mengagumi. terus
terang, goa-goa yang saya kunjungi sebelumnya hanyalah goa yang pernah didiami sebagai tempat persembunyian tentara kita ataupun musuh, sehingga auranya berat dan rasa pedih-getir terlalu terasa. pun rata-rata hanya bentuk terowongan.

Goa Mimpi itu luar biasa. stalagtit dan stalagmitnya.., aduh.. saya bingung mesti bilang apa. dan rasanya damaaaiiii... oia, sempat ketika baru-baru masuk ada kejadian agak aneh. tau lah, kalau saya termasuk orang dalam barisan paling depan. jadi sesudah pemandu, langsung saya di belakangnya. 3 bapak-bapak jalan agak di belakang karena harus sigap kalau terjadi apa-apa dengan risma. nah ketika saya menuruni anak tangga kayu yang tidak lengkap sehingga harus
ekstra hati-hati, tiba-tiba ada yang berbisik sangat dekat di telinga kanan saya. sekarang saya sama sekali tidak bisa mengingatnya (salah satu kelemahan saya: selective forgetting), tapi waktu itu kok saya paham apa yang dibisikinya. saya pikir itu salah satu rekan, ternyata ybs cukup jauh dan karena anak tangga kayunya curam, sangat tidak percaya dia bisa ikut berada langsung di belakang saya kemudian naik lagi ke atas. tentu tidak bisa dilakukan seketika.
merinding sih.. tapi ya sudahlah.. goanya terlalu indah sehingga sayapun lupa.

akhirnya begitulah.. saya terkadang jalan pelan-pelan, namun kadangkala harus bergegas dan melewatkan semua keindahan. menyesal karena tidak bisa terlalu menikmati. tapi memang harus begitu. bagaimanapun, saya harus menghormati hak orang lain untuk segera cepat pulang.


saya sempat terantuk batu. ibu jari kaki kanan terluka dan berdarah tidak berhenti. kecil saja. dan saat itu sakitnya pun tidak terasa. kemudian sy memutuskan nyeker dari tengah-tengah goa sampai dengan turun, membuat benar saya menginjak bumi.
hanya beberapa kali memerlukan pertolongan orang dalam rangka belajar tegar dan mandiri. juga dalam rangka menjaga amanat suami. itupun ketika situasinya memang tidak bisa dibantah bahwa saya memerlukan pertolongan.
saya berjalan, saya merosot pasrah, saya setengah merangkak. saya berpegang pada akar atau batu. tergores sedikit-sedikit. kotor banyak-banyak. tapi rasanya puas begitu tiba di bawah.


ada selorohan dari rekan-rekan kantor terhadap saya dan risma. katanya kami berdua anak kota. tapi kalau saya, anak kota keturunan tarzan. hehehe.., belum tahu mereka bagaimana saya sebelum mereka melihat saya bergaun ria. terus terang, saya memang senang tantangan, dimanapun. tapi untuk menjadi tarzan yang sesungguhnya: hidup di alam, kayaknya banyak hal yang perlu saya pelajari dan saat ini saya tidak sanggup! gimana kalau tiba-tiba tisu basah atau cairan pencuci tangan saya habis?? atau kalau harus buang hajat di tengah hutan tidak ada toilet yang wangi karbol?? *pletak.., nggak penting!*

sudahlah.. yang pasti saya senang dengan perjalanan saya ke Goa Mimpi - Bantimurung. katarsis yang benar-benar manis dan merefresh energi psikis saya. walaupun fisik seperti tulang-tulang berpisah dari otot-otot dan daging, tapi kalau ada yang mo ngajakin berperang dan menginjak harga diri saya, wuiihhh..., bisa mati berkali-kali dia!!