Friday, January 26, 2007

cerita seorang kawan (fiction - from my FS blog)

pd minggu ini, setelah maghrib berjama'ah di suatu tempat, seorang kawan mendatangi aku sambil berlinangan air mata. katanya, kenapa niat mencintai seseorang karena Allah SWT jalannya tidak selalu mulus? aku tidak mengerti, kataku. kenapa aku harus mengalami sakit yang sungguh dan hatiku sering menjadi begitu hitam karena tidak ikhlas kalau cintanya terbagi, kembali dia bertanya. aku lebih tidak mengerti, elakku; sambil sangat berharap pertanyaannya tidak akan berondong, segera berhenti dan menghindarkanku dari kewajiban membantu.

tp tidak..

kawanku itu terus bertanya. sementara berbagai pertanyaan dari diriku seperti mengapa dia tiba-tiba datang kepadaku dan bertanya dan berharap dan mendorong dan membuatku merasa perlu merenung, belum sempat balik kuberikan.

katanya: aku mencintainya. aku menginginkannya menjadi imamku. aku mengharapkan bacaan shalat dan qur'annya yang fasih memenuhi seluruh udara di sekitarku, di kamarku, di rumahku, di seluruh hidupku.

katanya: aku mencintainya. aku menginginkannya menjadi imamku. aku mengharapkan kami saling mengasihi dalam rahmat dan jalanNYA dengan anak-anak yang shaleh dan shalehah sepanjang masa hingga maut memisahkan.

katanya: aku mencintainya. aku menginginkannya menjadi imamku. aku mengharapkan dengan pelayanan dan pengabdianku terhadapnya, maka aku telah melayani dan mengabdi pada Allah SWT.

katanya: aku mencintainya. aku menginginkannya menjadi imamku. aku mengharapkan dapat menikmati surga akhirat karena aku telah memenuhi hidupku dg amar ma'ruf dan menghijab diriku dari kekufuran.

lantas kawanku berhenti. berhenti bertanya. berhenti menangis.

tidak membuatku lega karena sosoknya laksana mayat. kosong tanpa ruh. dingin membeku..

lantas ia berujar lirih.., "tapi dia ditakdirkan bukan milikku. kenapaaa..?"

...
...

sungguh, aku ikut menjadi "mayat". aku kosong karena pertanyaan yang sama justru malah membanjiri pikirku. aku dingin membeku karena aku merasa apa yang akan aku katakan berikutnya haruslah sesuatu yang benar bagi kawanku (juga terutama bagiku) karena kala itu terasa Allah SWT begitu dekat dengan kami. aku tidak mau sedikitpun ada cela yang menjadikan kata-kata dan doaku tidak lancar menembus ketujuh langit. aku ingin malaikat-malaikat senang mendengarnya. aku ingin Allah SWT yang mencintai umatnya tanpa batas, mengabulkannya.

kupeluk kawanku dengan sangat erat. (bismillahirrahmanirrahiim)

"bertanyalah kepada Allah SWT, kawan.. kalau kamu benar mencintaiNYA dan sungguh-sungguh berusaha mencintaiNYA dengan lebih dan lebih lagi.., insyaallah DIA tidak akan menutupi dan memberinya kamu ilmu agar memahami semuanya.. Allah SWT akan mencintaimu lebih dari batas otak manusia mampu mengetahuinya.."

--00--

selesai.

lagi belajar nulis kisah spiritual diri maupun orang lain.

051006 1253pm.

big thanx to "my friend" n to my best buddy: agus rhamdany.


Comment from Mr. Untung Wibie
From: Untung Wibie
To:
Andini Hapsari
Sent: Wednesday, October 08, 2006 11:57 PM
Subject: Re: di luar kerjaan: tlg bantuin yaa.. tq
Bagus!
Gibran Influenzed?
Gapapa nulis terus aja...terus, terus dan terus semangat, ikhlas, ridho dan dengan penuh sukacita!
Kenapa banyak orang bilang, seniman (pelukis, penulis, pemusik, pematung & penyair) itu sama dengan wali atau...mungkin seperti iblis??
Karena mereka melakukannya seperti ibadah! Atau dengan penuh amarah! Yang dilakukan secara rutin sebagai suatu kebutuhan....Tinggal pilih aja kepada siapa karya kita akan kita tujukan? Allah SWT atau Iblis?
Kita beribadah kepada siapa? Untuk siapa?
Goodluck!
Mantan Seniman


No comments: